
Dua klub yang
secara terang-terangan menolak kehadiran Semen Padang dan Persijap
adalah klub promosi Perseba Super Bangkalan dan Gresik United. Masuknya
dua klub peserta Indonesia Primer League (IPL) musim lalu tersebut
dianggap akan mencederai proses promosi dan degradasi di ISL.
"Kita harus menimbang manfaat dan mudharat-nya masuknya dua klub yang
kemarin tidak mau berjuang dan tidak mau berkompetisi bersama kita.
Jangan sampai malah merusak proses promosi dan degradasi yang seharusnya
berjalan normal," kata pemilik klub Perseba Super Bangkalan, Imron
Fattah kepada wartawan.
Imron menmbahkan, kehadiran kedua klub
tersebut harus benar-benar di kaji pada saat kongres tahunan yang akan
diselenggarakan November mendatang. "Sebab mereka ini kan kemarin tidak
mau berkompetisi dengan kita. Kok setelah absen, tiba-tiba masuk lagi ke
tempat tertinggi," ujarnya.
Apa yang dikatakan Imron diamini
oleh orang nomor satu di klub Gresik United, Mujiono. Kata Mujiono, hal
itu akan menimbulkan kecemburuan dari tim-tim lainnya. Namun, ia
mengakui hal seperti ini biasa dan akan terjadi di saat adanya dualisme
organisasi yang sedang terjadi di tubuh PSSI.
Mujiono berharap,
semua pihak mau berkorban demi perjuangan. Mereka pun siap menerima
Semen Padang dan Persijap kembali, namun dengan syarat harus berkorban
dengan turun kasta ke Divisi Utama.
"Tapi kalau konteksnya
perjuangan, ya semua harus berkorban. Termasuk Semen Padang dan
Persijap. Kalau perlu mereka masuk ke Divisi Utama. Itu pengorbanan. Itu
baru fair. Tapi kita serahkan sepenuhnya keputusan ke pemegang suara di
kongres tahunan PSSI November nanti," tandasnya.(gd)