
KETUA PSSI La Nyalla Mattalitti dukung PON XVIII-2012. Ia tegaskan itu seusai perangkat pertandingan ISL ditunjuk pimpin laga sepakbola di Riau.
Akibat aksi preman Shaleh Ismail Mukadar, Deputi Bidang Kompetisi PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin, pertandingan hari pertama cabang olahraga sepakbola PON XVIII-2012, Kamis (6/9), berantakan.
Gilanya lagi, bukannya memperbaiki diri, Djohar dkk malah lepas tanggung jawab. Melalui surat bernomor 2472/UDN/1130/IX-12 yang ditandatangani plt Sekjen Hadiyandra, mereka menarik semua perangkat pertandingan PON XVIII-2012. Mereka juga menyatakan tidak bertanggung jawab atas proses dan hasil cabor sepakbola PON XVIII-2012.
Meski begitu, PB PON tak lantas risau. Sebab, mereka sudah mengantisipasi aksi preman tak bertangggung jawab itu. Mereka memanggil 40 perangkat pertandingan yang biasa memimpin laga Indonesia Super League (ISL) di bawah naungan PSSI pimpinan La Nyalla.
"PON jelas harus diselamatkan. Untuk itu, kami sudah memanggil 40 perangkat pertandingan yang biasa memimpin laga ISL untuk memimpin sisa laga cabor sepakbola PON XVIII-2012 sampai partai final. Tidak ada masalah. Terpenting, setiap cabor PON XVIII harus berjalan sesuai rencana," jelas Satar Thaher, ketua panpel cabor sepakbola PON XVIII-2012.
La Nyalla pun berjanji mendukung penuh kesuksesan PON XVIII-2012, khususnya cabor sepakbola. La Nyalla menilai multievent 4 tahunan berskala nasional itu adalah langkah awal pembinaan olahraga Indonesia menuju event lebih besar seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Karenanya, PON memang harus dididukung.
"PON itu gerbang awal olahraga Indonesia menuju event internasional yang skalanya lebih tinggi. PON harus didukung, bukan malah dirusak," cetus La Nyalla.
"Sudah jadi kewajiban insan olahraga Indonesia mendukung PON. Jangan harap prestasi di event olahraga internasional jika di level PON saja tidak peduli," pungkas La Nyalla.
ksb/01