
Mencuatnya beberapa nama striker asing untuk bergabung ke Sriwijaya FC membuat Keith Kayamba Gumbs meradang. Pemilik nomor punggung 17 ini ingin tetap bertahan di SFC dan rela ‘banting’ harga. “Saya telah mendapat konfirmasi dari Kayamba kalau dirinya tetap ingin bertahan. Kayamba bilang mau menerima berapapun besaran nilai kontrak yang ditawarkan SFC,” kata Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin.
Wajar Kayamba mulai meradang, belakang mantan striker PSPS dan Arema Dzumafo Epandi menjadi kandidat terkuat suksesor Kayamba. Bahkan dikabarkan pemain yang berasal dari Kamerun ini hampir mencapai kesepakatan dengan Sriwijaya FC. Dzumafo sendiri sempat menyatakan minatnya bergabung ke Sriwijaya FC sejak musim lalu.
Sedangkan Kayamba telah bergabung dengan tim Laskar Wong Kito sejak lima tahun terakhir. Selama itu pula pemain yang berasal dari Kepulauan Karibia ini selalu menjadi pemain dengan nilai kontrak tinggi. Informasinya setiap musimnya Kayamba dikontrak diatas Rp 1,2 miliar dan ditambah dengan fasilitas lainnya.
Belum jelas angka yang akan ditawarkan kepada Kayamba. Hendri menyatakan keputusan akhir ada ditangan Presiden Klub Dodi Reza Alex. Dirinya akan segera berkonsultasi untuk memberikan penawaran kepada Kayamba atau striker lainnya.
“Tawaran dari Kayamba jelas sangat menarik. Tetapi bagaimanapun juga kita tetap menampung pemain-pemain lainnya untuk menjadi alternatif,” urai Hendri.
Selama berkarir di Sriwijaya FC, Kayamba memang telah memberikan kontribusi yang sangat positif dan terkenal loyal. Hal ini ditunjukkannya ketika memilih bertahan di Sriwijaya FC ketika pelatih Rahmad Darmawan dan pemain-pemain lainnya hengkang pada akhir musim 2009/2010.
Selain itu, pemain yang masih berstatus timnas ini merupakan yang tersubur di Sriwijaya FC dengan torehan 72 gol dari 142 penampilan. Namun tampaknya faktor usia yang pada 11 September mendatang genap 40 tahun, menjadi pertimbangan khusus Manajemen.
“Sebenarnya pada musim lalu kita tidak terlalu melihat faktor usia memengaruhi performa Kayamba. Tetapi memang ada pertimbangan soal usia, kita lihat saja nanti,” imbuh Hendri.
Sementara Kayamba kembali menegaskan keinginannya tetap di Sriwijaya FC. Pria berkepala plontos ini menyatakan ingin menjadi legenda di Sriwijaya FC.
“Saya ingin mengakhiri karir sebagai pemain di Sriwijaya FC, mungkin untuk satu musim lagi. Setelah itu saya akan pensiun dan berpikir untuk menjadi pelatih,” beber Kayamba.
Sriwijaya FC, dikatakan Kayamba, memiliki arti khusus bagi dirinya sebagai seorang pemain. Soalnya hanya dengan tim kebanggaan masyarakat Sumsel inilah Kayamba meraih banyak gelar juara.
“Saya meraih semua gelar juara ketika bersama Sriwijaya FC. Kota Palembang juga menyenangkan, saya sangat menikmati kebersamaan sebagai tim,” ucapnya.
Mengenai Dzumafo, Kayamba mengatakan kini lebih dekat dengan Persib Bandung. “Dzumafo kini lebih dekat ke Persib. Dzumafo tidak mau ke Sriwijaya FC kalau tidak ada saya. Dzumafo mau bermain satu tim dengan saya,” pungkasnya. (kie)