Share |

Konsorsium IPL Habis Duit . Arifin Panigoro Bangkrut ?



manajer Persema Malang, Asmuri menyatakan sudah hampir dua bulan klubnya tidak mendapatkan suplai dari konsorsium kompetisi Indonesia Premier League (IPL) yang kompetisinya dikelola oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

Asmuri menyatakan, setiap bulan mereka mendapatkan suplai dana Rp 40 juta yang berguna untuk menyelenggarakan pertandingan, sewa bus tim dan sewa stadion, namun sudah dua bulan suplai dana itu mandeg.

Usut punya usut, ternyata klub-klub IPL itu, hampir semua biaya manajemen mereka dibayari oleh sebuah konsorsium yang kabarnya dibentuk oleh Arifin Panigoro, berisikan rekanan bos Medco Group tersebut, dengan nama konsorsium Mitra Bola Indonesia (MBI).

Sewaktu masalah Persema ini ditanyakan pada CEO PT LPIS, Widjajanto, yang bersangkutan sama sekali tidak tahu dan menegaskan apa yang diutarakan Asmuri itu salah alamat, karena bukan PT LPIS yang mengeluarkan dana untuk pembiayaan klub-klub IPL.

Memang ada beberapa klub yang berada dinaungan PT LPIS yang dibiayai oleh perusahaan nasional, seperti Arema Indonesia IPL yang diambilalih oleh Ancora Tbk, salah satu perusahaan besar yang sahamnya dimiliki oleh Menteri Perdagangan Gita Wiryawan.

Yang menjadi pertanyaan, apakah uang yang disediakan konsorsium Mitra Bola Indonesia sudah habis? Atau tidak ada sama sekali?

Beberapa waktu lalu, Arifin Panigoro yang selama ini dibalik PSSI Djohar Arifin menyatakan, dirinya akan membentuk konsorsium yang bisa membantu membiayai timnas Indonesia setelah dana pemerintah untuk timnas Merah Putih distop Menpora Andi Mallarangeng, menyusul dualisme kompetisi di Indonesia, yang berujung pada tidak dipanggilnya pemain-pemain Indonesia Super League (ISL) membela timnas ketika dikalahkan Bahrain 10-0 di laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014.

Kala itu, Arifin Panigoro mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan uang sebesar Rp 366 miliar untuk membiayai timnas Indonesia jika memang pemerintah tidak mengucurkan dana bagi pembiayaaan dan pembinaan timnas Indonesia.

Sumber, menyatakan, uang yang dimiliki konsorsium Mitra Bola Indonesia lebih banyak digunakan untuk membiayai timnas, bukan untuk membiayai klub-klub IPL, entah ini benar atau tidak, jelas pertanyaan besar. Apakah benar IPL adalah kompetisi profesional? Silahkan nilai sendiri.[lur]

Share on Google Plus

About 12paz