Di tengah hiruk -ikuk konflik dengan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), PSSI bakal menggelar kongres tahunan pada 18 Maret mendatang. Kota Palangkaraya akhirnya dipastikan sebagai lokasi kongres tahunan pertama PSSI di era kepemimpinan Djohar Arifin.
Keputusan tersebut diambil oleh PSSI usai melakukan rapat Exco yang berakhir pada Sabtu (18/2) dinihari di Jakarta. Dalam keputusan itu, para anggota Exco PSSI bulat memilih ibu kota provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tersebut.
"Setelah dipertimbangkan dan dibandingkan dengan kota lain, Exco sepakat untuk menggelar Kongres di Palangkaraya," ucapnya saat ditemui usai rapat.
Djohar menyebut alasan utama dipilihnya Palangkaraya adalah karena kesiapan lokasi. Selain itu, lanjutnya, pihak PSSI juga mendapatkan dukungan yang besar dari Gubernur Kalteng untuk menggelar pertemuan di sana.
"Ada dukungan dan memang letaknya juga berada di tengah Indonesia. Ini ajang promosi daerah bagi Kalteng," terang lelaki bergelar Profesor tersebut.
Sejatinya, ada alternatif kota lain yang sebelumnya juga menjadi pertimbangan PSSI. Namun, Solo dan Semarang akhirnya hanya menjadi kota cadangan seandainya ada permasalahan menjelang pelaksanaan Kongres di Palangkaraya.
Mulai kemarin (18/2), PSSI mengaku sudah mengirimkan surat-surat pemberitahuan kepada klub-klub anggota mengenai Kongres ini. Sayang, mereka tidak bisa memberikan daftar Pengprov atau klub yang akan diundang.
"Kami sudah sesuai dengan statuta. Kami undang Pengprov serta anggota kompetisi berdasarkan klasemen pekan kemarin," terang Djohar.
Namun, ada kejanggalan untuk jumlah Peserta. Jika dalam statuta PSSI pasal 23 disebut bahwa anggota PSSI sebanyak 108 Peserta dari unsur Pengprov, Klub dan Asosiasi. Tapi, untuk Kongres kali ini PSSI hanya akan menyertakan 97 peserta.
Rinciannya, Pengprov 33 peserta, Indonesia Premier League (IPL) 12 Peserta, Divisi Utama 16 Peserta, Divisi I 14 peserta, Divisi II 12 peserta, dan Divisi III 10 peserta.
Disinggung tentang perbedaan PSSI dengan aturan di statuta ini, Djohar bersikeras langkahnya sudah benar.
Menurutnya, PSSI memang hanya biia mengundang yang berkompetisi dan sampai sekarang jumlah maksimal hanya itu yang tersedia. "IPL pesertanya hanya 12 yang ikut. Kalau asosiasi kami belum ada," tuturnya.
Meski tidak sesuai dengan statuta, Djohar tetap yakin kongres ini akan diakui oleh FIFA maupun AFC. Rencananya, perwakilan dari AFC dan FIFA juga akan hadir di kongres ini karena sudah dikirimkan undangan kepada mereka.
"Kami berusaha sesuai statuta. Mau bagaimana lagi, jumlah pesertanya yang ada hanya ini. Kalau jumlah-jumlah yang tertulis itu kan jumlah maksimal, kalau kurang tidak apa-apa," tandasnya. (aam)