Curi poin menjadi harga mati bagi Sriwijaya FC saat menjalani lawatan ke kandang PSAP Sigli, hari ini (16/2). Untuk itu, Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) tak mau bermain bertahan. Pasalnya, bila skuadra Kas Hartadi bermain bertahan justru bakal sulit untuk mencuri poin.
“Kami tak boleh bermain bertahan. Sebab, itu memberikan peluang kepada tim lawan untuk melakukan serangan. Otomatis, peluang mereka (PSAP Red) untuk menciptakan gol semakin besar,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi.
Maklum, bila pelatih asal Solo itu tak mau bertahan. Sebab, PSAP bakal lebih agresif saat menjamu Sriwijaya. Apalagi, tim asal Serambi Mekah itu akan mendapat dukungan penuh dari suporter fanatiknya.
“Permainan tuan rumah bakal lebih agresif. Jadi, kami tak boleh memberikan peluang kepada mereka untuk memberikan tekanan. Sebab, itu bakal berakibat fatal. Dan membuat pemain belakang bakal habis tenaganya,” sambungnya.
Untuk ansipasinya, Kas (sapaan Kas Hartadi) bakal menerapkan permainan sesuai karakter Sriwijaya. Yakni, lebih mengutamakan serangan agar, lawan sulit membangun serangan. Serta mengkolaborasikan permainan cepat dan umpan-umpan pendek.
“Kami akan bermain normal saja. Ada saatnya menyerang ada juga saatnya bertahan. Kami akan bermain sesuai karakter permainan yang telah kami miliki selama ini. Tidak ada sitilah difens atau apa,” tambahnya.
Maklum, bila Sriwijaya tak mau difens. Sebab, pola menyerang cukup moncer diperagakan tim juara double winner 2007 itu. Seperti, sukses membekuk tuan rumah Pelita Jaya dengan skor 3-1. Kemudian, menahan imbang 1-1 Persela dan menang telak 5-1 atas tuan rumah Arema FC.
“Mudah-mudahan anak-anak mampu menjaga konsentrasi dan menjalankan permainan sesuai intruksi. Bila itu sukses, kami yakin target curi poin bisa direalisasikan,” pungkas mantan pemain Timnas Indonesia itu. (gsm)