Selain itu, peserta yang diundang kongres PSSI, tidak menyertakan klub-klub Indonesia Super League (ISL).
Hal ini dikemukakan Sekretaris Eksekutif Pengprov PSSI se Indonesia Yunus Nusi, Rabu (22/2/2012).
Menurut Yunus, dua alasan itu menjadi dasar KPSI untuk mempercepat KLB.
"Kalau KPSI menggelar KLB tanggal 21 Maret, khawatir terlambat menyerahkan laporan ke AFC dan FiFA. Karena FIFA memberikan batas waktu sampai 22 Maret jika PSSI tidak mau dikenakan sanksi dari FIFA," jelas Yunus.
Selain itu, lanjut Yunus, PSSI tidak mengajak atau mengundang klub-klub yang gabung dibawah kompetisi ISL. Padahal, peserta klub di ISL tercatat sebagai peserta kongres di Bali dan di Solo.
"FIFA minta peserta KLB itu berdasarkan hasil kongres di Bali dan Solo. Karena yang diakui perserta itu. Bukan peserta klub-klub di IPL," tegas Yunus.