Pernyataan Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Benhard Limbong mengenai Persib Bandung merupakan klub konglomerat membuat Direktur Promosi dan Marketing PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Muhammad Farhan geram.
Farhan mengatakan Persib hanya sebuah klub yang mencoba untuk mandiri. Menurutnya, wajar jika PT PBB mempertanyakan latar belakang denda yang dijatuhkan sebesar Rp1 miliar kepada Maung Bandung.
"Kita bukan konglomerat, kita hanya bisa membiayai satu klub saja, yaitu Persib," tegas Farhan saat ditemui di Cafe Persib Jalan Sulanjana Kota Bandung, Jumat (16/12/2011).
Farhan mengaku geram dengan ungkapan Limbong. Farhan menegaskan agar PSSI tidak menjatuhkan sanksi denda Rp1 Miliar seenaknya dan tanpa dasar yang jelas.
Seperti diberitakan sebelumnya, penjatuhan sanksi dengan nominal denda lebih besar dibandingkan dengan klub lainnya, bagi ketua Komisi Disiplin (Komdis) Benhard Limbong bukan masalah, karena Persib Bandung merupakan klub konglomerat.
“Apalah itu Persib mempermasalahkan soal nominal denda. Mereka kan klub konglomerat jadi saya rasa tidak masalah lah dengan nominal itu,” ujar Limbong, Rabu (14/12/2011).[jul.inilah]
Farhan mengatakan Persib hanya sebuah klub yang mencoba untuk mandiri. Menurutnya, wajar jika PT PBB mempertanyakan latar belakang denda yang dijatuhkan sebesar Rp1 miliar kepada Maung Bandung.
"Kita bukan konglomerat, kita hanya bisa membiayai satu klub saja, yaitu Persib," tegas Farhan saat ditemui di Cafe Persib Jalan Sulanjana Kota Bandung, Jumat (16/12/2011).
Farhan mengaku geram dengan ungkapan Limbong. Farhan menegaskan agar PSSI tidak menjatuhkan sanksi denda Rp1 Miliar seenaknya dan tanpa dasar yang jelas.
Seperti diberitakan sebelumnya, penjatuhan sanksi dengan nominal denda lebih besar dibandingkan dengan klub lainnya, bagi ketua Komisi Disiplin (Komdis) Benhard Limbong bukan masalah, karena Persib Bandung merupakan klub konglomerat.
“Apalah itu Persib mempermasalahkan soal nominal denda. Mereka kan klub konglomerat jadi saya rasa tidak masalah lah dengan nominal itu,” ujar Limbong, Rabu (14/12/2011).[jul.inilah]