Kebersamaan Waluyo dengan Arema Indonesia dalam dua tahun terakhir, benar-benar berakhir. Bek serba bisa ini kini sudah resmi mengenakan kostum Deltras Sidoarjo.
Sore kemarin, pemain kelahiran 30 September 1983 ini ikut mengantarkan The Lobster, julukan klub barunya menang 3-0 (0-0) atas Persikoba Batu pada ujicoba di Stadion Kanjuruhan Kepanjen.
Waluyo memastikan, Deltras menjadi klub baru dalam pelabuhan karirnya setelah memberikan tropi bagi Arema dalam dua musim terakhir. Dia sudah menanda-tangani nota kesepakatan dengan manajemen Deltras. Tak terkecuali uang panjar yang konon mencapai 20 persen dari nilai kontraknya per musimnya. Meski perkembangannya, Arema dibawah arahan pelatih Milomir Seslija mengklaimnya tetap gabung Singo Edan.
‘’Aku sudah sms ke manajemen Arema, sudah menjelaskan aku tahun ini sudah tidak di Arema. Aku sudah pasti ke Deltras. Aku memang nyari yang nyaman, aku sudah pasti disini (Deltras, Red),’’ terang pemain yang sukses mengantarkan Singo Edan meraih gelar juara Indonesia Super Liga (ISL) musim 2009-2010 ini usai laga ujicoba, petang kemarin.
Pemain yang pernah membela Persib Bandung ini mengaku, antara dirinya dan manajemen Arema versi Tidar sempat tercapai kesepakatan nilai kontrak. Namun, dalam perjanjian itu yang dihasilkan dari pertemuan di Tidar, rumah Lucky Acub Zainal, manajemen menjanjikan dalam waktu 1x24 jam, manajemen akan memberikan uang muka kontrak. Jika tidak dipenuhi, secara otomatis kesepakatan itu batal.
Ternyata, uang down payment itu baru diberikan Jumat (7/10) lalu, atau molor seminggu dari waktu yang dijanjikan. Padahal, setelah selang sehari dari perjanjian yang dilakukan 30 September lalu, manajemen Arema Tidar tidak juga memberikan kejelasan.
Karena factor itulah, Waluyo menganggap manajemen Arema Tidar tidak memenuhi kesepakatan. Meski dia mengakui Arema sudah mentransfer uang itu Jumat (7/10) lalu.
‘’Baru Jumat kemarin (7 Oktober, Red) ditransfer. Akhirnya, kesepakatan itu kan batal toh, karena janjinya manajemen Arema akan memenuhinya 1x24 jam. Jadi wajar kalau saya terima tawaran Deltras. Saya cari yang pasti. Dulu saya sering temui janji-janji, jadi keluarga di rumah juga butuh segera ada kejelasan,’’ terang Waluyo.
Rencananya, uang transfer yang sudah diberikan manajemen Arema itu akan dikembalikan Waluyo. Namun, dia kehilangan kontak dengan manajemen Arema. Baik terhadap Haris Fambudi, Manajer Arema. Padahal sebelumnya, Haris selalu menjalin komunikasi dengan dia.
Pemain bernomor punggung 27 selama bersama Arema ini juga menegaskan, antara dirinya dengan Arema, tidak ada tanda tangan kontrak, hanya kesepakatan saja.
‘’Saya akan kembalikan uang lima persennya yang sudah ditransfer itu, tapi tidak tahu nomer rekeningnya. Sebelumnya, kontak itu dengan Mas Haris, tapi saya hubungi nggak bisa terus dan saya sms nggak balas,’’ terang Waluyo.
Informasi yang dihimpun, saat ada kesepakatan di Hotel Santika, 30 September lalu, pemain dijanjikan bakal dibayar lima persen dari total kontrak sehari sesudahnya. Kemudian, sisa 20 persen akan dibayar Selasa (4/10). Nyatanya, yang ditransfer ke rekening Waluyo pada 7 Oktober lalu, hanya lima persen. (poy/avi)
Sore kemarin, pemain kelahiran 30 September 1983 ini ikut mengantarkan The Lobster, julukan klub barunya menang 3-0 (0-0) atas Persikoba Batu pada ujicoba di Stadion Kanjuruhan Kepanjen.
Waluyo memastikan, Deltras menjadi klub baru dalam pelabuhan karirnya setelah memberikan tropi bagi Arema dalam dua musim terakhir. Dia sudah menanda-tangani nota kesepakatan dengan manajemen Deltras. Tak terkecuali uang panjar yang konon mencapai 20 persen dari nilai kontraknya per musimnya. Meski perkembangannya, Arema dibawah arahan pelatih Milomir Seslija mengklaimnya tetap gabung Singo Edan.
‘’Aku sudah sms ke manajemen Arema, sudah menjelaskan aku tahun ini sudah tidak di Arema. Aku sudah pasti ke Deltras. Aku memang nyari yang nyaman, aku sudah pasti disini (Deltras, Red),’’ terang pemain yang sukses mengantarkan Singo Edan meraih gelar juara Indonesia Super Liga (ISL) musim 2009-2010 ini usai laga ujicoba, petang kemarin.
Pemain yang pernah membela Persib Bandung ini mengaku, antara dirinya dan manajemen Arema versi Tidar sempat tercapai kesepakatan nilai kontrak. Namun, dalam perjanjian itu yang dihasilkan dari pertemuan di Tidar, rumah Lucky Acub Zainal, manajemen menjanjikan dalam waktu 1x24 jam, manajemen akan memberikan uang muka kontrak. Jika tidak dipenuhi, secara otomatis kesepakatan itu batal.
Ternyata, uang down payment itu baru diberikan Jumat (7/10) lalu, atau molor seminggu dari waktu yang dijanjikan. Padahal, setelah selang sehari dari perjanjian yang dilakukan 30 September lalu, manajemen Arema Tidar tidak juga memberikan kejelasan.
Karena factor itulah, Waluyo menganggap manajemen Arema Tidar tidak memenuhi kesepakatan. Meski dia mengakui Arema sudah mentransfer uang itu Jumat (7/10) lalu.
‘’Baru Jumat kemarin (7 Oktober, Red) ditransfer. Akhirnya, kesepakatan itu kan batal toh, karena janjinya manajemen Arema akan memenuhinya 1x24 jam. Jadi wajar kalau saya terima tawaran Deltras. Saya cari yang pasti. Dulu saya sering temui janji-janji, jadi keluarga di rumah juga butuh segera ada kejelasan,’’ terang Waluyo.
Rencananya, uang transfer yang sudah diberikan manajemen Arema itu akan dikembalikan Waluyo. Namun, dia kehilangan kontak dengan manajemen Arema. Baik terhadap Haris Fambudi, Manajer Arema. Padahal sebelumnya, Haris selalu menjalin komunikasi dengan dia.
Pemain bernomor punggung 27 selama bersama Arema ini juga menegaskan, antara dirinya dengan Arema, tidak ada tanda tangan kontrak, hanya kesepakatan saja.
‘’Saya akan kembalikan uang lima persennya yang sudah ditransfer itu, tapi tidak tahu nomer rekeningnya. Sebelumnya, kontak itu dengan Mas Haris, tapi saya hubungi nggak bisa terus dan saya sms nggak balas,’’ terang Waluyo.
Informasi yang dihimpun, saat ada kesepakatan di Hotel Santika, 30 September lalu, pemain dijanjikan bakal dibayar lima persen dari total kontrak sehari sesudahnya. Kemudian, sisa 20 persen akan dibayar Selasa (4/10). Nyatanya, yang ditransfer ke rekening Waluyo pada 7 Oktober lalu, hanya lima persen. (poy/avi)