Baru tiga hari pimpin latihan di Training Center (TC) yang digelar Arema Indonesia di lapangan Agrowisata Kusuma, di Kota Batu, Milomir Seslija, pelatih Arema berkebangsaan Bosnia, sudah lihai mengucapkan slogan tim Singo Edan Arema, yakni Salam Satu Jiwa.
Hal itu sering diucapkan dengan nada berteriak sebagai kata penyemangat kepada para pemain kala latihan berlangsung di lapangan Agrowisata Kusuma Kota Batu. "Itu kalimat yang seriak disampaikan saat latihan perdana," kata Media Officer Arema Indonesia, Noor Ramadhan Selasa (11/10/2011).
Sementara itu, di hari kedua, aku Pria yang karib disapa Nunun itu, sudah ada peningkatan. Bukan hanya lihai berteriak Salam Satu Jiwa Arema. Tapi juga lihai menyampaikan Top Markotop. Kata tersebut disampaikan sebagai penyemangat saat memimpin latihan.
"Kalau hari pertama sering berteriak Salam Satu Jiwa. Mulai hari kedua dan ketiga, sudah berteriak Top Markotop, saat memuji pemain yang mengikuti menu latihan yang diberikan," katanya sembari tertawa santai.
Milo memang bukan pelatih baru di dunia sepakbola level Asia. Apalagi sama Noh Alam Shah, yang pernah satu klub dengan Milo. Bahkan mantan pelatih Arema, Miroslav Janu, yang kini melatih Persela Lamongan, juga mengenalnya saat sama-sama berasa di Singapura.
Bahkan, dalam website yang dibuatnya, Milo sudah menguasai lima bahasa. Pria yang suka suasana Malang itu, terlihat akrab dengan para pemain dan juga para awak media. Bahkan saat pertama kali bertemu wartawan di rumah pendiri Arema, Lucky Adrianda Zainal, dia mengaku media adalah mitra pelatih dalam dunia sepakbola.
"Karena selain harus ada dukungan dari suporter, dari awak media juga sangat penting, agar klub yang bertarung bisa jadi jawara," akunya beberapa pekan lalu kepada wartawan. [air/ain]
Hal itu sering diucapkan dengan nada berteriak sebagai kata penyemangat kepada para pemain kala latihan berlangsung di lapangan Agrowisata Kusuma Kota Batu. "Itu kalimat yang seriak disampaikan saat latihan perdana," kata Media Officer Arema Indonesia, Noor Ramadhan Selasa (11/10/2011).
Sementara itu, di hari kedua, aku Pria yang karib disapa Nunun itu, sudah ada peningkatan. Bukan hanya lihai berteriak Salam Satu Jiwa Arema. Tapi juga lihai menyampaikan Top Markotop. Kata tersebut disampaikan sebagai penyemangat saat memimpin latihan.
"Kalau hari pertama sering berteriak Salam Satu Jiwa. Mulai hari kedua dan ketiga, sudah berteriak Top Markotop, saat memuji pemain yang mengikuti menu latihan yang diberikan," katanya sembari tertawa santai.
Milo memang bukan pelatih baru di dunia sepakbola level Asia. Apalagi sama Noh Alam Shah, yang pernah satu klub dengan Milo. Bahkan mantan pelatih Arema, Miroslav Janu, yang kini melatih Persela Lamongan, juga mengenalnya saat sama-sama berasa di Singapura.
Bahkan, dalam website yang dibuatnya, Milo sudah menguasai lima bahasa. Pria yang suka suasana Malang itu, terlihat akrab dengan para pemain dan juga para awak media. Bahkan saat pertama kali bertemu wartawan di rumah pendiri Arema, Lucky Adrianda Zainal, dia mengaku media adalah mitra pelatih dalam dunia sepakbola.
"Karena selain harus ada dukungan dari suporter, dari awak media juga sangat penting, agar klub yang bertarung bisa jadi jawara," akunya beberapa pekan lalu kepada wartawan. [air/ain]