Pelatih tim nasional Wim Rijsbergen menginginkan anak asuhnya bermain dengan pola 4-3-3 seperti Belanda dan Barcelona.Formasi itu sudah diterapkan ketika uji coba melawan Arab Saudi dengan hasil 0-0.
Ke depannya pola ini akan dipertahankan. Pertanyaannya,mampukah tim nasional kita konsisten, kontinu, dan berhasil dengan strategi baru itu? Jawabannya bergantung pada apakah tim nasional punya segala prasyarat dan syarat. Sebelum menjawab itu,mari melihat filosofi dan mekanisme hingga 4-3-3 diadopsi secara gemilang oleh tim nasional Belanda,negara asal Wim,dan oleh Barcelona.Pola ini berbasis etos kolektif dan semangat kebersamaan.
Dasar sistem ini mulanya dibawa orang Inggris Jack Reynolds yang ikut mendirikan Akademi Ajax (de Toekomst). Dia berada di Ajax dari kurun 1915 sampai 1947.Gagasan Reynolds yang hingga sekarang masih jadi fondasi Ajax adalah sistem pemain sayap serta permainan berdasar penguasaan bola dengan umpan pendek.
Gagasan ini melekat pada sosok Rinus Michels,salah satu pemain Ajax di masa-masa terakhir era kepelatihan Reynolds.Michels pensiun sebagai pemain pada 1958 lantas menjadi pelatih Ajax pada 1965.Di sini revolusi itu dimulai oleh Michels,seorang jenius yang belakangan hari menjadi penemu Total Football,juga dinobatkan sebagai pelatih terbaik FIFA abad ini.
Michels mengembangkan ide Reynolds tentang penguasaan bola menjadi sepak bola berbasis ruang. Dalam pandangannya,separuh sukses tercapai jika sebuah tim mampu menjadikan lapangan makin luas saat menyerang dan kian sempit saat bertahan.Michels mempromosikan pertukaran posisi pemain secara aktif,menekan lawan secara konstan,dan pergerakan tanpa henti.
Jika mekanisme 11 pemain mampu bergerak seperti ide Michels,yang terjadi adalah orkestra dahsyat tentang sepak bola.Komponen utama mesinnya: pemain serbabisa (versatile) dengan tingkat stamina di atas rata-rata (great level of fitness).Michels punya komponen itu,baik Johan Cruyff,Johan Neeskens,Arie Haan,Barry Hulshoff dkk tumbuh sebagai pemain dari awal yang sama dengan waktu berkumpul lama.Rata-rata berasal dari de Toekomst,mereka pun mudah beradaptasi. Gelar Piala Champions 1971,1972, 1973 menjadi bukti kehebatan.
Katalunya
Pada era kemerosotan Ajax,Johan Cruyff hijrah ke Barcelona diikuti Rinus Michels. Semangat totalvoetball berpindah dari Amsterdam ke Katalunya. Hingga sekarang belum ada yang mengulangi era keemasan totalvoetball ala Ajax. Namun,spiritnya masih bisa ditemukan di Barcelona. La Masia de Can Planes,akademi sepak bola Barcelona,lahir pada 1979 setelah Cruyff ingin sebuah fotokopi dari Akademi de Toekomst.
Proposalnya diterima oleh Presiden Barcelona Josep Nunez. Lulusan pertamanya antara lain Guillermo Amor disusul Carlos Busquets dan Pep Guardiola.Filosofi dan mentalitas bermain di La Masia dan Barcelona adalah aplikasi totalvoetball bercampur dengan tradisi Spanyol,yaitu sepak bola satu sentuhan (tiqui taka).Totalvoetballdidatangkan dari Belanda lewat tangan Cruyff.
Kini,4-3-3 dari origin Reynolds,menuju Michels,lantas Cruyff berinkarnasi dalam rupa Barcelona ala Pep Guardiola,yang disebutsebut sebagai tim terbaik pernah lahir di planet bumi. Banyak modifikasi yang sudah dibuat Pep dari adonan biang 4-3-3.Di antaranya posisi false number 9 (nomor sembilan palsu) yang diemban nyaris sempurna oleh Lionel Messi.
Atau posisi striker bercampur winger(swinger) yang diperankan dengan manis oleh Pedro maupun David Villa.Tugas utama false number9 adalah mencetak gol di samping menarik bek lawan keluar dari posisinya (drag defender out of position). Sementara swingermenciptakan probabilitas besar terciptanya gol lewat gerakan mengiris ke dalam (cut inside).
Filosofi
Sesungguhnya mengubah pola tidak mudah dilakukan.Setiap formasi dan cara bermain ada filosofinya sendiri. Pada skema 4-3-3 ala Belanda dan Barcelona, syarat wajib yang harus dipenuhi adalah stamina bagus dan kemampuan pemain tampil bukan pada posisi aslinya. Faktor paling penting adalah kebersamaan antarpemain.Ajax dan timnas Belanda sukses karena mayoritas pemainnya berasal dari de Toekomst.Barcelona berjaya karena sebagian besar pemain datang dari La Masia.
Itulah sebabnya,pelatih asal Belanda yang pernah kita punya,Henk Wullems, tidak berani mengubah pola 3-5-2 yang ketika itu sudah mengakar pada pemain kita.Toh,Wullems mampu menembus final SEA Games 1997.Dalam situasi yang dihadapi Wim Rijsbergen,dia berhak menerapkan strategi sesuai keinginan dan pengetahuannya.Dia tahu level stamina pemain,dia mengerti pemahaman pemain tentang ruang.Yang tidak diharapkan adalah dia mengubah strategi hanya untuk coba-coba.Kalau itu yang terjadi,sama saja bunuh diri.●
Ke depannya pola ini akan dipertahankan. Pertanyaannya,mampukah tim nasional kita konsisten, kontinu, dan berhasil dengan strategi baru itu? Jawabannya bergantung pada apakah tim nasional punya segala prasyarat dan syarat. Sebelum menjawab itu,mari melihat filosofi dan mekanisme hingga 4-3-3 diadopsi secara gemilang oleh tim nasional Belanda,negara asal Wim,dan oleh Barcelona.Pola ini berbasis etos kolektif dan semangat kebersamaan.
Dasar sistem ini mulanya dibawa orang Inggris Jack Reynolds yang ikut mendirikan Akademi Ajax (de Toekomst). Dia berada di Ajax dari kurun 1915 sampai 1947.Gagasan Reynolds yang hingga sekarang masih jadi fondasi Ajax adalah sistem pemain sayap serta permainan berdasar penguasaan bola dengan umpan pendek.
Gagasan ini melekat pada sosok Rinus Michels,salah satu pemain Ajax di masa-masa terakhir era kepelatihan Reynolds.Michels pensiun sebagai pemain pada 1958 lantas menjadi pelatih Ajax pada 1965.Di sini revolusi itu dimulai oleh Michels,seorang jenius yang belakangan hari menjadi penemu Total Football,juga dinobatkan sebagai pelatih terbaik FIFA abad ini.
Michels mengembangkan ide Reynolds tentang penguasaan bola menjadi sepak bola berbasis ruang. Dalam pandangannya,separuh sukses tercapai jika sebuah tim mampu menjadikan lapangan makin luas saat menyerang dan kian sempit saat bertahan.Michels mempromosikan pertukaran posisi pemain secara aktif,menekan lawan secara konstan,dan pergerakan tanpa henti.
Jika mekanisme 11 pemain mampu bergerak seperti ide Michels,yang terjadi adalah orkestra dahsyat tentang sepak bola.Komponen utama mesinnya: pemain serbabisa (versatile) dengan tingkat stamina di atas rata-rata (great level of fitness).Michels punya komponen itu,baik Johan Cruyff,Johan Neeskens,Arie Haan,Barry Hulshoff dkk tumbuh sebagai pemain dari awal yang sama dengan waktu berkumpul lama.Rata-rata berasal dari de Toekomst,mereka pun mudah beradaptasi. Gelar Piala Champions 1971,1972, 1973 menjadi bukti kehebatan.
Katalunya
Pada era kemerosotan Ajax,Johan Cruyff hijrah ke Barcelona diikuti Rinus Michels. Semangat totalvoetball berpindah dari Amsterdam ke Katalunya. Hingga sekarang belum ada yang mengulangi era keemasan totalvoetball ala Ajax. Namun,spiritnya masih bisa ditemukan di Barcelona. La Masia de Can Planes,akademi sepak bola Barcelona,lahir pada 1979 setelah Cruyff ingin sebuah fotokopi dari Akademi de Toekomst.
Proposalnya diterima oleh Presiden Barcelona Josep Nunez. Lulusan pertamanya antara lain Guillermo Amor disusul Carlos Busquets dan Pep Guardiola.Filosofi dan mentalitas bermain di La Masia dan Barcelona adalah aplikasi totalvoetball bercampur dengan tradisi Spanyol,yaitu sepak bola satu sentuhan (tiqui taka).Totalvoetballdidatangkan dari Belanda lewat tangan Cruyff.
Kini,4-3-3 dari origin Reynolds,menuju Michels,lantas Cruyff berinkarnasi dalam rupa Barcelona ala Pep Guardiola,yang disebutsebut sebagai tim terbaik pernah lahir di planet bumi. Banyak modifikasi yang sudah dibuat Pep dari adonan biang 4-3-3.Di antaranya posisi false number 9 (nomor sembilan palsu) yang diemban nyaris sempurna oleh Lionel Messi.
Atau posisi striker bercampur winger(swinger) yang diperankan dengan manis oleh Pedro maupun David Villa.Tugas utama false number9 adalah mencetak gol di samping menarik bek lawan keluar dari posisinya (drag defender out of position). Sementara swingermenciptakan probabilitas besar terciptanya gol lewat gerakan mengiris ke dalam (cut inside).
Filosofi
Sesungguhnya mengubah pola tidak mudah dilakukan.Setiap formasi dan cara bermain ada filosofinya sendiri. Pada skema 4-3-3 ala Belanda dan Barcelona, syarat wajib yang harus dipenuhi adalah stamina bagus dan kemampuan pemain tampil bukan pada posisi aslinya. Faktor paling penting adalah kebersamaan antarpemain.Ajax dan timnas Belanda sukses karena mayoritas pemainnya berasal dari de Toekomst.Barcelona berjaya karena sebagian besar pemain datang dari La Masia.
Itulah sebabnya,pelatih asal Belanda yang pernah kita punya,Henk Wullems, tidak berani mengubah pola 3-5-2 yang ketika itu sudah mengakar pada pemain kita.Toh,Wullems mampu menembus final SEA Games 1997.Dalam situasi yang dihadapi Wim Rijsbergen,dia berhak menerapkan strategi sesuai keinginan dan pengetahuannya.Dia tahu level stamina pemain,dia mengerti pemahaman pemain tentang ruang.Yang tidak diharapkan adalah dia mengubah strategi hanya untuk coba-coba.Kalau itu yang terjadi,sama saja bunuh diri.●