Timnas Indonesia menghadapi Iran bukan sebuah kerja ringan.Tapi,meraih hasil positif meski hanya satu angka pun sangat penting bagi skuad Merah Putih. Sebab,laga pembuka Grup E ini memiliki peran penting untuk perjuangan timnas selanjutnya.
Dua eks pelatih timnas Benny Dollo dan Danurwindo plus mantan asisten Wim Rijsbergen, Rahmad ’RD’ Darmawan pun punya saran.Meski strategi dan taktik timnas adalah veto Wim,tapi saran tiga nama ini layak jadi bahan pertimbangan.
Bendol,sapaan Benny Dollo,yang terakhir menangani timnas pada 2008 hingga pertengahan 2010 berpendapat,performa Firman Utina dkk belum 100% meyakinkan. Menurut pelatih yang musim lalu membesut Mitra Kukar itu menilai Wim belum memiliki strategi jitu untuk meningkatkan kualitas permainan anak asuhnya.
Padahal hal itu menurutnya sangat penting. Dengan kematangan strategi dan taktik di lapangan,Wim akan mudah mengarahkan anak asuhnya.Benny lalu menambahkan kalau kondisi itu tinggal memaksimalkan pemain agar memburu titik lemah lawan.
”Sejauh ini saya belum lihat strategi serta taktik yang bagus dan pas dari sang pelatih. Saya rasa itu yang harus segera dibenahi, karena masalah ini sangat penting bagi permainan timnas,”ujarnya.
Benny juga mengatakan,timnas wajib memahami kalau kualitas Iran berada satu level di atas Indonesia.Tapi hal itu tak perlu membuat Firman dkk minder atau kecil hati. ”Kami juga harus realistis dengan kekuatan timnas dengan Iran.Jadi,sebaiknya timnas harus manfaatkan celah lawan dan tak perlu takut sebelum bertanding,”lanjutnya.
Danurwindo juga punya saran seperti Benny.Pelatih timnas di Piala Asia 1996 ini mengatakan,amunisi timnas jangan terkendala dengan nama besar Team Melli,julukan Iran.Dan yang harus dilakukan Firman dkk menurut mantan pelatih Persebaya Surabaya ini sama dengan saran dari Benny.
”Fokus dan konsentrasi tetap harus dijaga sepanjang laga.Karena,satu atau dua peluang emas,minimal akan bisa didapatkan dan dimaksimalkan. Kalau bisa manfaatkan itu, bukan tidak mungkin hasil akhirnya akan menguntungkan timnas,”cetus Danurwindo.
Sementara itu,RD yang sempat membantu Wim pada saat pembentukan timnas Pra- Piala Dunia (PPD) 2014 juga punya saran. Pria yang kini menangani timnas U-23 menyatakan, sekarang skuad Merah Putih sudah memiliki perkembangan yang signifikan.
”Dari beberapa laga uji coba,ada perkembangan ke arah lebih baik soal kondisi fisik timnas.Masalah stamina yang selalu jadi kendala,menurut saya sudah bisa teratasi,”tandas RD.● DECKY IRAWAN JASRI
Dua eks pelatih timnas Benny Dollo dan Danurwindo plus mantan asisten Wim Rijsbergen, Rahmad ’RD’ Darmawan pun punya saran.Meski strategi dan taktik timnas adalah veto Wim,tapi saran tiga nama ini layak jadi bahan pertimbangan.
Bendol,sapaan Benny Dollo,yang terakhir menangani timnas pada 2008 hingga pertengahan 2010 berpendapat,performa Firman Utina dkk belum 100% meyakinkan. Menurut pelatih yang musim lalu membesut Mitra Kukar itu menilai Wim belum memiliki strategi jitu untuk meningkatkan kualitas permainan anak asuhnya.
Padahal hal itu menurutnya sangat penting. Dengan kematangan strategi dan taktik di lapangan,Wim akan mudah mengarahkan anak asuhnya.Benny lalu menambahkan kalau kondisi itu tinggal memaksimalkan pemain agar memburu titik lemah lawan.
”Sejauh ini saya belum lihat strategi serta taktik yang bagus dan pas dari sang pelatih. Saya rasa itu yang harus segera dibenahi, karena masalah ini sangat penting bagi permainan timnas,”ujarnya.
Benny juga mengatakan,timnas wajib memahami kalau kualitas Iran berada satu level di atas Indonesia.Tapi hal itu tak perlu membuat Firman dkk minder atau kecil hati. ”Kami juga harus realistis dengan kekuatan timnas dengan Iran.Jadi,sebaiknya timnas harus manfaatkan celah lawan dan tak perlu takut sebelum bertanding,”lanjutnya.
Danurwindo juga punya saran seperti Benny.Pelatih timnas di Piala Asia 1996 ini mengatakan,amunisi timnas jangan terkendala dengan nama besar Team Melli,julukan Iran.Dan yang harus dilakukan Firman dkk menurut mantan pelatih Persebaya Surabaya ini sama dengan saran dari Benny.
”Fokus dan konsentrasi tetap harus dijaga sepanjang laga.Karena,satu atau dua peluang emas,minimal akan bisa didapatkan dan dimaksimalkan. Kalau bisa manfaatkan itu, bukan tidak mungkin hasil akhirnya akan menguntungkan timnas,”cetus Danurwindo.
Sementara itu,RD yang sempat membantu Wim pada saat pembentukan timnas Pra- Piala Dunia (PPD) 2014 juga punya saran. Pria yang kini menangani timnas U-23 menyatakan, sekarang skuad Merah Putih sudah memiliki perkembangan yang signifikan.
”Dari beberapa laga uji coba,ada perkembangan ke arah lebih baik soal kondisi fisik timnas.Masalah stamina yang selalu jadi kendala,menurut saya sudah bisa teratasi,”tandas RD.● DECKY IRAWAN JASRI