Direktur Pengembangan dan Keanggotaan FIFA, Thierry Regenass tidak akan menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Solo 9 Juli 2011. Regenass absen karena harus menjalankan tugas lain dari FIFA.
Sosok Regenass tidak asing bagi perjalanan roda organisasi PSSI. Regenass mulai dikenal oleh publik sepak bola tanah air saat menghadiri Musyawarah Luar Biasa PSSI di Hotel Mercure, Ancol, April 2009.
Saat itu, Regenass menjadi wakil FIFA saat mengesahkan ratifikasi statuta PSSI yang dibuat oleh rezim Nurdin Halid. Regenass juga aktif berhubungan dengan PSSI melalui surat jelang tumbangnya kepemimpinan Nurdin.
Saat Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, 20 Mei lalu, Regenass kembali hadir sebagai peninjau. Kali ini dirinya ditemani oleh wakil FIFA lainnya, Frank van Hattum bersama dengan Sekjen AFC, Alex Soosay.
Sayang, kongres pemilihan pejabat exco PSSI 2011-2015 ini berakhir deadlock. Hujan interupsi yang dilakukan oleh Kelompok 78 memaksa pimpinan sidang Agum Gumelar untuk menghentikan sidang di tengah jalan.
FIFA lalu memberikan kesempatan terakhir bagi Indonesia untuk menggelar Kongres PSSI pada 9 Juli 2011 nanti. Namun kali ini, Kongres tidak akan dihadiri oleh Regenass yang sedang mendapat tugas lain dari FIFA.
"Perwakilan FIFA dan AFC yang akan hadir adalah Anggota Komite Asosiasi FIFA, Frank van Hattum dan Sekjen AFC, Alex Soosay," jelas anggota Komite Normalisasi, Joko Driyono di kantor PSSI, Jakarta, Selasa, 5 Juli 2011.
Lebih lanjut, Joko mengatakan pihaknya akan menggelar sosialisasi pelaksanaan Kongres, khususnya mengenai tata cara pemungutan suara. Rencananya, sosialisasi akan digelar di ruang VIP Barat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Rabu (6/7) dan Kamis (7/7).
"Kami ingin hal ini lebih tersosialisasi agar pada pelaksanaan kongres bisa dipahami oleh seluruh peserta kongres," ujar Joko.
Joko menambahkan kalau dalam KLB PSSI tidak ada perubahan agenda. Kongres nanti hanya memiliki agenda tunggal yaitu pemilihan pengurus PSSI. "Tata tertib tidak ada perubahan. Dan kongres tetap beragendakan tunggal dan tidak ada pemaparan visi misi ketum dalam kongres nanti," lanjut Joko.
Sosok Regenass tidak asing bagi perjalanan roda organisasi PSSI. Regenass mulai dikenal oleh publik sepak bola tanah air saat menghadiri Musyawarah Luar Biasa PSSI di Hotel Mercure, Ancol, April 2009.
Saat itu, Regenass menjadi wakil FIFA saat mengesahkan ratifikasi statuta PSSI yang dibuat oleh rezim Nurdin Halid. Regenass juga aktif berhubungan dengan PSSI melalui surat jelang tumbangnya kepemimpinan Nurdin.
Saat Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, 20 Mei lalu, Regenass kembali hadir sebagai peninjau. Kali ini dirinya ditemani oleh wakil FIFA lainnya, Frank van Hattum bersama dengan Sekjen AFC, Alex Soosay.
Sayang, kongres pemilihan pejabat exco PSSI 2011-2015 ini berakhir deadlock. Hujan interupsi yang dilakukan oleh Kelompok 78 memaksa pimpinan sidang Agum Gumelar untuk menghentikan sidang di tengah jalan.
FIFA lalu memberikan kesempatan terakhir bagi Indonesia untuk menggelar Kongres PSSI pada 9 Juli 2011 nanti. Namun kali ini, Kongres tidak akan dihadiri oleh Regenass yang sedang mendapat tugas lain dari FIFA.
"Perwakilan FIFA dan AFC yang akan hadir adalah Anggota Komite Asosiasi FIFA, Frank van Hattum dan Sekjen AFC, Alex Soosay," jelas anggota Komite Normalisasi, Joko Driyono di kantor PSSI, Jakarta, Selasa, 5 Juli 2011.
Lebih lanjut, Joko mengatakan pihaknya akan menggelar sosialisasi pelaksanaan Kongres, khususnya mengenai tata cara pemungutan suara. Rencananya, sosialisasi akan digelar di ruang VIP Barat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Rabu (6/7) dan Kamis (7/7).
"Kami ingin hal ini lebih tersosialisasi agar pada pelaksanaan kongres bisa dipahami oleh seluruh peserta kongres," ujar Joko.
Joko menambahkan kalau dalam KLB PSSI tidak ada perubahan agenda. Kongres nanti hanya memiliki agenda tunggal yaitu pemilihan pengurus PSSI. "Tata tertib tidak ada perubahan. Dan kongres tetap beragendakan tunggal dan tidak ada pemaparan visi misi ketum dalam kongres nanti," lanjut Joko.
