Sepak bola Indonesia mengalami persoalan pelik saat suksesi kepengurusan PSSI.Namun,sejumlah klub di Indonesia,terutama di kompetisi tertinggi negeri ini,tetap memiliki nilai jual.
Buktinya,apparelolahraga dari brandternama asing tertarik menjadi sponsor jerseysampai perlengkapan beberapa klub.Bahkan,jumlah apparel impor yang masuk tak hanya terbatas, tapi cukup beragam. Kondisi ini ternyata menarik minat salah satu apparelolahraga terkemuka yang berbasis di Jerman,Adidas,untuk jadi sponsor klub Indonesia.Meski belum melakukan kerja sama,produk ini membuka peluang menjalin kerja sama dengan klub-klub Indonesia Super League (ISL). ’’Segala kemungkinan pasti akan selalu terbuka untuk menjalin kerja sama dengan klub-klub Indonesia.
Jika ada kesempatan dan memiliki kecocokan dalam visi maupun misi, kerja sama akan kami lakukan,”tutur Senior Manager of Brand Activation Adidas Indonesia Monica Ang,saat acara 24 Hour Celebration of Sport, Street,and Style di Jakarta,kemarin. Di Indonesia,jalinan kerja sama Adidas dengan dunia sepak bola sebenarnya telah terjalin sampai saat ini.Di sepak bola dalam ruangan atau yang lebih dikenal dengan sebutan futsal,Adidas sudah menjalankan hal tersebut. ”Sepak bola dalam ruangan atau futsal memang menjadi olahraga yang mampu menyedot minat masyarakat.
Tak hanya orang-orang dewasa,saat ini futsal juga digemari anak-anak muda Indonesia,”lanjutnya. Selain membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan klub-klub Tanah Air,Adidas tertarik menjadi sponsor apparel timnas Indonesia. Apalagi,beberapa tahun lalu hal ini sudah dilakukan oleh Adidas. ’’Sekarang timnas memang sudah disponsori dengan brandlain.Mereka juga menjalin kerja sama jangka panjang dan sampai sekarang masih berjalan baik.
Kami tentunya tak ingin begitu saja masuk,tapi jika peluang itu terbuka bagi kami,tak ada alasan untuk mencoba,’’ tandas Monica. ●decky irawan jasri