Tidak dipungkiri PSSI melakukan penggalangan dukungan selama kongres. Bahkan PSSI seolah memiliki keleluasaan untuk merapatkan barisan demi menggolkan Nurdin Halid untuk menjadi Ketua Umum PSSI periode berikutnya.
“Bahkan penggalangan dukungan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum kongres. Bagaimana tidak. Semua pengurus pengprov dibawa ke Qatar saat Piala Asia. Sebagian besar klub ISL juga sudah memberi dukungan kepada Nurdin,” kata sekretaris Persis Ruhban Ruzziyatno yang bertindak sebagai peninjau selama kongres.
Nurdin telah membuat skenario sedemikian rupa untuk mempertahankan kedudukannya. Diakuinya tak mudah bagi nama lain untuk masuk menyaingi Nurdin.
“Tak heran bila nama Arifin Panigoro tak muncul sebagai kandidat,” jawabnya.
Hanya, nama Arifin Panigoro sulit masuk menjadi kandidat karena sudah langsung bersikap konfrontatif. Akibatnya, PSSI segera menutup diri.
“Bila Arifin masuk ke PSSI dengan mengambil bagian dalam kompetisi, klub-klub tentu bersimpati. Bagaimana bila mengambil Piala Indonesia atau menggarap serius kompetisi U-21, dia bakal mendapat dukungan,” ujar wakil manajer Persijap, Edy Sujatmiko.
Menurutnya bila menggarap dua kompetisi tersebut secara maksimal, Arifin bakal lebih mudah untuk bersaing menuju kursi PSSI-1.
“Dia seharusnya tebar pesona dan bukannya menebar permusuhan. Bila itu yang terjadi, tidak sulit bagi dia untuk masuk. Apalagi, bila klub benar-benar dimanja seperti di LPI lewat Piala Indonesia. Hasilnya bakal dahsyat,” jawabnya.
