Alfred Riedl mengatakan, pelatihan timnas junior (U-23) dengan senior tak jauh berbeda. Disiplin dan kemauan tetap menjadi nomor satu.
“Perbedaan tak terlalu besar. Kualitas pelatihan juga tak lebih tinggi atau kurang dari timnas senior. Artinya sama saja,” kata Riedl, dalam jumpa pers seleksi pemain U-23, di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/1).
“Pemain muda dengan estimate umur 18, latihan satu jam dengan porsi 100%. Pemain umur 25, satu jam setengah dengan porsi latihan 100%. Dan pemain umur 35, satu jam dengan porsi latihan 80%,” tambah pelatih asal Austria itu.
Lebih lanjut Riedl mengatakan, sama dengan timnas senior, nomor satu adalah disiplin dan kemaun. Kedua hal itu, menjadi kunci utama pembentukan tim yang kuat.
“Karena pemain lebih muda, saya pikir mereka akan lebih mudah diarahkan. Disiplin dan kemauan hal utama. Kalau pemain tak bisa melakukan itu, tentu akan dicoret,” pungkas Riedl.
“Pemain muda dengan estimate umur 18, latihan satu jam dengan porsi 100%. Pemain umur 25, satu jam setengah dengan porsi latihan 100%. Dan pemain umur 35, satu jam dengan porsi latihan 80%,” tambah pelatih asal Austria itu.
Lebih lanjut Riedl mengatakan, sama dengan timnas senior, nomor satu adalah disiplin dan kemaun. Kedua hal itu, menjadi kunci utama pembentukan tim yang kuat.
“Karena pemain lebih muda, saya pikir mereka akan lebih mudah diarahkan. Disiplin dan kemauan hal utama. Kalau pemain tak bisa melakukan itu, tentu akan dicoret,” pungkas Riedl.

