Klub PSM Makasar seperti mendapatkan kesempatan lebih besar untuk melakukan pembelaan atas pemecatan yang dialaminya. Komite Eksekutif PSSI telah memberlakukan pemecatan di saat yang bersamaan dengan keputusan PSM Makasar berlaga di pertandingan perdananya di Liga Primer Indonesia dengan bertandang ke markas Persema Malang, Sabtu (22/1) sore.
"Klub ini memiliki hak pembelaan sampai dengan kongres selanjutnya," kata Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid dalam konferensi pers seusai Kongres di Sari Pan Pacific Nirwana Resort, Sabtu (22/1).
Dengan diberinya hak pembelaan itu berarti PSM Makasar baru secara resmi dipecat jika sudah ada persetujuan dari para anggota PSSI dalam Kongres. Yang terdekat adalah Kongres empat tahunan PSSI yang akan berlangsung pada 19 Maret mendatang. Dengan demikian, masih ada waktu sekitar kurang lebih satu bulan bagi PSM Makasar untuk melakukan pembelaan.
Ini berbeda dengan nasib yang dialami klub Persema Malang yang dianggap tidak memanfaatkan hak pembelaannya. Manager Persema Malang Asmuri menyatakan bahwa pihaknya sudah memberikan jawaban atas surat dari PSSI, Surat PSSI yang disampaikan tanggal 17 Januari menyebutkan bahwa Persema Malang diundang datang ke Kongres Tahunan PSSI yang baru saja usai digelar di Bali. "Saya kemudian sudah memberikan surat jawaban, tetapi ternyata tidak diperkenankan masuk dalam Kongres," kata Asmuri.
Pembelaan ini didapatkan setelah PSSI secara jelas sudah memutuskan untuk mengeluarkan Persema Malang dari keanggotaan PSSI pada 13 Januari lalu. Persema dikeluarkan setelah dianggap melanggar aturan main PSSI dengan bermain di LPI. "Dengan demikian klub ini tidak lagi memiliki hubungan apapun dengan PSSI, tidak ada hak dan kewajiban dari klub beserta turunannya terhadap PSSI ataupun sebaliknya," kata Nurdin.
Asmuri sangat menyesalkan adanya keputusan ini. "Padahal, kami tidak ingin keluar dari PSSI. Kami hanya keluar dari Liga Super Indonesia karena terkendala dengan masalah uang," katanya.
Asmuri sempat memaksakan diri untuk masuk dan bergabung dengan para pengunjuk rasa di area depan lokasi kongres yang kebanyakan berasal dari klub daerah Jawa Timur seperti Persebaya 1927, Persikapro Probolinggo, dan Surabaya Muda.
EZTHER LASTANIA