Nama Ketua Umum PSSI Nurdin Halid sempat tiada dalam struktur organisasi di situs resmi Asosiasi Sepakbola ASEAN atau AFF (ASEAN Football Association). Namun kini namanya sudah muncul.
Setelah "menghilang" hampir dua hari, sejak diberitakan pada Senin (6/12) lalu, orang nomor satu di induk organisasi dalam negeriIndonesia itu sudah ada di tempat semestinya, yakni sebagai "president" asosiasi Indonesia.
Namanya ditulis dengan H.A.M Nurdin Haled -- bukan Halid seperti yang selama ini lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia, atau juga di situs resmi FIFA. Di bawah dia tercantum pula Sekjen Nugraha Besoes.
Nurdin menjadi "sasaran tembak" sebagian suporter Indonesia di sela-sela perhelatan AFF Suzuki Cup 2010 di Jakarta. Saat Indonesia bertanding melawan Laos (4/12), sebuah spanduk bertuliskan "Lindungi Indonesia dari Godaan Nurdin yang Terkutuk", sempat terbentang di dalam stadion Gelora Bung Karno, sebelum "diamankan" oleh sekelompok orang yang disebut-sebut sebagai suporter bayaran PSSI.
Di laga tadi malam, saat tim asuhan Alfred Riedl menghadapi di Thailand (7/12), beberapa kali masih juga terdengar koor "Nurdin Turun, Nurdin Turun..." dari penonton. Spanduk lain muncul, bertuliskan "Save Our Football from Devils NH".
Orang-orang yang diduga suporter bayaran itu dilaporkan sempat mencoba mengamankan lagi spanduk tersebut, tapi kali ini penonton lebih kompak dan berbalik menggertak mereka, yang akhirnya tidak bisa berbuat lebih banyak lagi. Spanduk pun "aman" terbentang.
( a2s / arp )
Setelah "menghilang" hampir dua hari, sejak diberitakan pada Senin (6/12) lalu, orang nomor satu di induk organisasi dalam negeriIndonesia itu sudah ada di tempat semestinya, yakni sebagai "president" asosiasi Indonesia.
Namanya ditulis dengan H.A.M Nurdin Haled -- bukan Halid seperti yang selama ini lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia, atau juga di situs resmi FIFA. Di bawah dia tercantum pula Sekjen Nugraha Besoes.
Nurdin menjadi "sasaran tembak" sebagian suporter Indonesia di sela-sela perhelatan AFF Suzuki Cup 2010 di Jakarta. Saat Indonesia bertanding melawan Laos (4/12), sebuah spanduk bertuliskan "Lindungi Indonesia dari Godaan Nurdin yang Terkutuk", sempat terbentang di dalam stadion Gelora Bung Karno, sebelum "diamankan" oleh sekelompok orang yang disebut-sebut sebagai suporter bayaran PSSI.
Di laga tadi malam, saat tim asuhan Alfred Riedl menghadapi di Thailand (7/12), beberapa kali masih juga terdengar koor "Nurdin Turun, Nurdin Turun..." dari penonton. Spanduk lain muncul, bertuliskan "Save Our Football from Devils NH".
Orang-orang yang diduga suporter bayaran itu dilaporkan sempat mencoba mengamankan lagi spanduk tersebut, tapi kali ini penonton lebih kompak dan berbalik menggertak mereka, yang akhirnya tidak bisa berbuat lebih banyak lagi. Spanduk pun "aman" terbentang.
( a2s / arp )
