Share |

Persija Tanpa Subsidi


Persija Jakarta tidak mendapat subsidi dari Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Pemprov DKI Jakarta 2010.Cadangan pendanaan mereka diklaim hanya cukup untuk satu bulan lagi.

Klub-klub Jakarta dipastikan tidak mendapat jatah uang rakyat di putaran pertama kompetisi.Persija yang merumput di Indonesia Super League (ISL) 2010/2011 akhirnya resmi tanpa subsidi ABT Pemprov DKI Jakarta. Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Syahrianta Tarigan mengatakan,proposal anggaran bagi klub dicoret Depdagri. ”ABT untuk Persija tidak disetujui Depdagri.Artinya,mereka tidak dapat bantuan anggaran dari pemerintah,” ungkap Syahrianta kemarin. Tanda-tanda tidak adanya subsidi anggaran sebenarnya sudah diketahui sejak 31 Agustus lalu. Rapat anggota dewan yang digelar saat itu belum memberikan jaminan anggaran bagi Persija dan klub Divisi Utama 2010/2011 Persitara Jakarta Utara.

Proposal pengajuan anggaran Laskar Si Pitung—julukan Persitara—bahkan dikabarkan sudah dicoret. Selang beberapa hari, Sekretaris Daerah Pemprov DKI mengklaim ABT bisa dicairkan. Namun,Macan Kemayoranbelum menerima subsidi meski kickoffISL digelar Minggu (26/9). ”Waktu itu kami masih berusaha agar ABT bagi klub bisa dicairkan. Tapi,nyatanya saat ini Depdagri tidak memberikan persetujuan. Kami juga harus mengerti kebijakan yang diberlakukan kepada KONIDA (KONI Daerah) DKI,” kata Syahrianta. Syahrianta menambahkan, KONIDA DKI Jakarta diberi platform tidak lebih dari Rp100 miliar.

Dana itu akan digunakan membiayai persiapan semua cabang olahraga (cabor) yang akan diberangkatkan ke PON XVIII 2012 Riau. ”Persija pada awalnya tetap dijatah Rp15 miliar, lalu Persitara Rp5 miliar.Tapi, jatah total anggaran untuk olahraga di bawah Rp100 miliar. Dana itu nanti diberikan kepada semua cabor yang diturunkan di PON.Akhirnya diputuskan Persija dan Persitara tidak dapat ABT,” lanjut Syahrianta. Bukan hanya terbatasnya jatah dana ABT yang diperuntukkan bagi olahraga, tapi juga ada alasan lain. Syahrianta, yang juga menjabat manajer Persitara menegaskan, ABT dicairkan untuk pembiayaan pembinaan atlet atau pemain. Status Persija dan Persitara adalah klub profesional. ”ABT tidak bisa dipakai klub profesional seperti mereka,tapi murni pembinaan pemain muda.

Bila berharap jatah subsidi, mereka harus menunggu pada 2011 saat anggaran APBD baru diusulkan,”sebutnya. Macan Kemayoran sebelumnya masih menyisakan dana musim lalu Rp5 miliar.Dana itu dipakai membayar downpayment (DP) pemain senilai Rp3 miliar.Problem rumit justru dihadapi Laskar Si Pitung lantaran dana minus. Mereka membutuhkan anggaran Rp2,5 miliar membayar DP pemain plus Rp1 miliar operasional tim.Asisten Manajer Persija Ferry Indra Syarief menjelaskan, klub akan membentuk dewan donatur yang bertugas menggalang dana dari para investor yang ada di Jakarta. ”Kami sudah mendapat konfirmasi.

Nantinya pengelola akan dilebur menjadi dewan donatur. Sementara dana masih ada sampai sebulan ke depan, tapi nol rupiah di awal Desember,”tandasnya. (wahyu argia)
Share on Google Plus

About 12paz