Mayoritas klub Indonesia Djarum Super League (ISL) 2010/2011 melakukan penambahan amunisi.Alasan utama mereka adalah kebutuhan teknis tim.
Pemain yang beredar di ISL saat ini berjumlah 415 nama,Sabtu (2/10). Jumlah tersebut diperkirakan akan terkoreksi naik lantaran pendaftaran pemain baru ditutup Jumat (15/10). Dari komposisi amunisi yang beredar tersebut, sedikitnya 71% atau 71 nama di antaranya adalah berpaspor asing. Jumlah tersebut sebenarnya saat ini mengalami penambahan 8% atau 32 nama. Sebab, jelang kick-off kompetisi pada Minggu (26/9),jumlah pemain yang siap edar baru 384 nama dan 59 di antaranya adalah asing. Mengacu pada jumlah asing awal itu, 20 nama merupakan muka baru dan 10 di antaranya berasal dari Asia. Secara keseluruhan, jumlah pemain yang beredar di ISL saat ini masih lebih rendah dari musim lalu.
Pada ISL 2009/2010 total pemain yang beredar mencapai 467 nama dan sebanyak 17% berpaspor asing.Dari 75 nama impor tersebut, 34 amunisi berasal dari Asia. CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengungkapkan,peluang penambahan pemain masih terbuka.’’ Tata waktu menyempurnakan tim masih ada.Wajar bila klub masih mengajukan tambahan beberapa nama. Untuk pemain asing,ada beberapa muka baru yang masuk. Tapi, itu harus menunggu ITC (international transfer certificate),’’ ungkap Joko kemarin. Sampai pekan pertama kompetisi, penambahan amunisi asing mencapai 12 nama.Dari total muka baru impor tersebut, 50% di antaranya berpaspor Asia. Penambahan amunisi terbanyak dilakukan Persiwa Wamena.
Sepekan sesudah kick-off ISL, klub berjuluk Badai Pegunungan Tengah itu menambah lima amunisi. Rinciannya adalah dua asing dan tiga lokal. Beberapa nama di antaranya Li Haoyuan (China), Fred Ferdinand Mote, Hobert Elopere, juga Ricardo Merani. Meski begitu,tidak semua klub melakukan penambahan amunisi. Mereka adalah Persela Lamongan, Persiba Balikpapan, dan PSM Makassar. Persela saat ini berkekuatan 23 amunisi, sedangkan Persiba dan PSM masing-masing sudah mengontrak 26 nama. ’’Untuk penambahan pemain lokal, sebagian besar pemain muda dengan usia dibawah 20tahun.Mereka sebelumnya menjalani proses alih status menjadi profesional.
Tapi secara umum penambahan pemain dimaksudkan untuk mengatrol performa, selain melengkapi kuota yang dibutuhkan klub,’’ kata Joko. (wahyu argia)