Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng berharap agar organisasi PSSI membuka diri terhadap semua wacana pengembangan sepakbola nasional. Andi menyatakan hal itu, menanggapi adanya ide turnamen sepakbola di luar kompetisi Liga Super Indonesia (ISL).
"Bagi saya itu adalah ide menarik yang harus dipelajari apa dan sebagainya. Tidak boleh serta merta ditolak keberadaannya," ungkap Alifian Mallarangeng saat melihat latihan tim PSM Makassar di Lapangan Karebosi, 2 Oktober 2010.
Andi mengaku belum mendapat laporan resmi soal rencana turnamen Liga Primer Indonesia (LPI) itu mengatakan, untuk urusan sepakbola, PSSI harus terlibat dan dilibatkan.
Artinya, LPI harus menghargai PSSI yang diberikan amanat mengelola olahraga di Indonesia. Namun sebaliknya, PSSI juga harus membuka diri terhadap seluruh ide yang ingin melihat sepakbola Indonesia menjadi lebih baik.
Makanya, Andi tidak mempersoalkan peran LPI terkait sepakbola Indonesia mendatang, karena ide yang bagus harus diberikan kesempatan yang sebesar-besarnya. Namun ia tetap berharap agar LPI tetap menjalin komunikasi dengan PSSI secara baik-baik.
"Sebagai sesama keluarga di sepakbola sebaiknya dua pihak yang pro kontra ini bicara baik-baik. Sepakbola bukah hanya milik PSSI, melainkan milik kita semua," tambah mantan juru bicara presiden di era SBY ini kepada wartawan.
Awalnya, komptisi LPI ini dibuat bukan sekedar wacana, tapi menjadi hal yang serius, dengan dimotori pengusaha Arifin Panigoro. Tujuannya dibuat dalam rangka merevolusi persepakbolaan nasional.
Jika memang jadi terlaksana, LPI akan menjadi kompetisi sepakbola yang menyaingi Indonesia Super League (ISL) dan kompetisi di bawahnya yang dikelola PSSI (PT Liga Indonesia).
Pro dan kontra terhadap wacana LPI ini tidak hanya datang dari pengurus PSSI yang dibuat panas, tapi juga dari klub-klub sepakbola profesional yang ada di Indonesia. Begitupun para suporter Indonesia yang mendukung maupun tidak mendukung wacana ini. (adi)
Laporan: Rahmat Zeena | Makassar • VIVAnews