Potensi gesekan tampaknya harus benar-benar diwaspadai oleh Aremania. Bagaimana tidak, dua hal utama yang bisa menjadi penyebab gesekan, sudah di depan mata.
Pertama, Panpel Semi Final Piala Indonesia, hanya memberikan kuota 4.000 orang untuk Aremania. Kedua, Yayasan Suporter Surabaya (YSS) tidak berani melarang atau menghimbau bonekmania tidak masuk Stadion Deltras Sidoarjo.
Alasan pembatasan jumlah suporter itu, karena Kabupaten Sidoarjo masih menghadapi tahapan Pemilukada. Itulah sebabnya, dalam rapat koordinasi antara perwakilan Aremania, Panpel Sidoarjo dan Polres Sidoarjo, kemarin, Aremania hanya diberi jatah empat ribu orang. Sedangkan Persikmania dua ribu orang.
Hal itu dikatakan Humas Tur Aremania ke Sidoarjo, Achmad Ghozali yang usai rapat. Menurut Ghozali, Polres Sidoarjo tengah sibuk mengawasi tahapan Pemilukada lantaran penghitungan perolehan suara belum final. Sedangkan hampir seluruh personil Polisi dikerahkan untuk mengantisipasi suasana menegangkan dalam pemilukada. ‘’Kuotanya seperti itu, Aremania empat ribu, Persikmania dua ribu,’’ ungkapnya.
Aremania yang ikut dalam rapat itu diantaranya Ponidi Tembel, Sutikno Blitar, Feri Tumpang dan Amin Sukorejo. Dari Polres Malang turut hadir anggota Satuan Intel Sunarko.
Mengenai kekhawatiran munculnya Bonekmania, menurut Ghozali, Polres Sidoarjo juga tetap mengadakan sweeping. ‘’Ya tetap sweeping, mereka ingin situasi tetap kondusif, tadi yang hadir dalam rapat adalah Wakapolres Sidoarjo dan Kabag Ops,’’ imbuhnya.
‘’Sweeping bonekmania tetap dilakukan, agar tidak disusupi, perjalanan tetap dikawal Polisi dan diperbatasan akan dijemput Kepolisian Sidoarjo, pertandingan nanti digelar pukul delapan malam,’’ katanya.
Namun, perwakilan Polres Sidoarjo mewanti-wanti agar Aremania tetap bersikap dewasa saat mendukung timnya. Ada sejumlah larangan yang dikeluarkan Polres Sidoarjo dalam kesempatan itu. Yakni dilarang membawa senjata tajam, petasan, korek api, senjata lain dan tongkat-tongkat.
‘’Dilarang melalukan perusakan di sepanjang perjalanan supaya tidak menimbulkan gesekan dan mengganggu masyarakat yang dilewati,’’ kata Aremania Klayatan itu.
Yang tak kalah penting, tiket pertandingan semifinal itu dijual Rp 20 ribu per lembar. Tiket itu langsung didrop kepada Aremania dan bisa didapatkan di panitia tur Sidoarjo.
Seperti di City Of Arema maupun lokasi pendaftaran tur diantaranya Radio Senaputra, Kebalen Wetan (Cukam), Cipto Mulyo Sukun, Iin Korwil Dinoyo.
Sementara itu terpisah, Yayasan Suporter Surabaya (YSS) tidak berani melarang atau menghimbau bonekmania tidak masuk Stadion Deltras Sidoarjo, saat Arema dijamu Persik, Rabu besok. Karena itu, faktor keamanan pertandingan sepenuhnya terserah kepolisian.
‘’Sampai sekarang (kemarin, Red.), kami juga belum melakukan komunikasi dengan korwil-korwil, terkait ini. Kenapa, karena Persebaya kan tidak masuk babak lanjutan,’’ kata Muchsin Zainal, salah satu pengurus YSS, di rumahnya di kawasan Jl. Bagong Surabaya.
Dikatakan Imron, panggilan akrab Muchsin Zainal, sebenarnya Aremania tidak perlu kuatir terkait keamanannya saat hadir di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Apalagi, pertemuan Arema dan Persik Kediri di Sidoarjo bukan untuk kali pertama. Melainkan telah memasuki kali ketiga setelah dua kali bertemu di Piala Gubernur.
‘’Ketika itu, buktinya juga tidak ada gesekan. Karena itu, selama Aremania bisa menjaga diri dan tidak neko-neko saat di Sidoarjo, kami yakin juga tidak terjadi apa-apa. Buktinya, dua kali pertemuan di Sidoarjo biasa-biasa saja,’’ papar Imron.
Imron menyebutkan, Bonekmania tidak hanya berasal dari Surabaya saja, melainkan dari Sidoarjo dan Pasuruan. Tetapi, mereka semuanya belum tentu menjadi anggota YSS, yang dikomandani Wastomi Suhery. Karena itulah, YSS tidak mungkin melarang bonekmani datang ke stadion Sidoarjo.
‘’Kalau hati sih, inginnya anak-anak tidak ke stadion Sidoarjo saat Arema main sama Persik. Tetapi, itu tidak mungkin kami lakukan. Tetapi, sekali lagi saya sarankan, agar Aremania mengambil contoh dua kali pertemuan ketika mendukung Arema di Piala Gubernur, saat main di stadion Sidoarjo,’’ tutur ayah dua orang anak ini.
Ketika ditanya apakah YSS siap membantu Aremania, jika diajak koordinasi? Imron menyebutkan, dirinya dengan koordinator wilayah (korwil) Aremania kebanyakan sudah kenal dan tahu. Karena itu, jika nawak-nawak Aremania ingin komunikasi terkait kedatangan mereka, Rabu besok, pihaknya akan membantu.
‘’Kalau tujuannya untuk kebaikan, pasti kami akan bantu semampunya. Mungkin komunikasi adalah cara terbaik untuk sama-sama membantu mengamankan Jatim. Silakan, kalau memang kita harus bekerjasama,’’ katanya. (has/ary/avi )