Persijap melakukan revolusi di posisi pelatih dalam menyongsong gelaran Indonesia Super League (ISL) musim mendatang. Manajemen tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut memutuskan menunjuk pelatih asal Portugal Alves Divaldo da Silva Teixeira sebagai pengganti Junaedi yang kini menangani Persiba Balikpapan.
Keputusan ini merupakan hasil pembahasan manajemen dan dewan Pembina Persijap, kemarin. Langkah tersebut merupakan babak baru bagi persepakbolaan Jepara. Sebab, Alves Divaldo adalah pelatih asing pertama yang menangani Persijap.
Sebelum memutuskan mengontrak Alves Divaldo, manajemen telah melakukan kajian terhadap lima pelatih lokal dan satu pelatih asing lain. Pelatih lokal yang masuk kandidat adalah Subangkit, Yudhi Suryata, Gusnul Yakin, Agus Yuwono, dan Suharno. Sedangkan, satu pelatih asing yang juga menyampaikan lamaran adalah Patrick Valley.
Sekretaris Tim Persijap Nurjamil mengatakan, ada lima aspek yang dinilai dalam menentukan pelatih. Yakni aspek harga, fasilitas yang diminta, kemampuan berkomunikasi, pengalaman, serta prestasi. Dari aspek harga, Alves mengajukan nilai yang mampu dijangkau finansial tim. Nilainya di bawah pengajuan kandidat lainnya. Begitu juga dengan fasilitas, dia bersedia diperlakukan seperti pelatih-pelatih sebelumnya, salah satu contoh adalah ditempatkan di mess bersama pemain.
”Dari segi bahasa, Alves juga mampu berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia,” kata Nurjamil.
Sedangkan, untuk pengalaman dan prestasi, manajemen mengacu pada saat merekrut Junaedi dua musim lalu. Saat itu, Junaedi datang ke Jepara berstatus mantan asisten pelatih Persiba Balikpapan. Namun, dia mampu membesut Persijap menjadi tim yang layak diperhitungkan dalam kompetisi. ”Kami optimistis, Alves mampu memberikan kontribusi yang besar bagi eksistensi Persijap di kompetisi mendatang,” ujarnya.
Di kancah sepak bola nasional, Alves Divaldo memang kurang terdengar namanya. Akan tetapi, Persijap bukan menjadi tim Indonesia pertama yang dia tangani. Sebelumnya, Alves Divaldo pernah menangani PSMS Medan saat berada di Divisi Utama musim 2009 lalu. Selain di Indonesia, dia juga sempat melatih klub di Hongkong, Maldives, Malaysia, dan Thailand. Beberapa waktu lalu, dia juga melamar menjadi pelatih Persisam Samarinda. Namun, manajemen Persisam memilih pelatih lain.
