
Pemain Arema benar-benar menepati janji. Kemarin pagi, mereka sudah kembali berlatih. Hanya saja, pengurus Yayasan Arema tetap meminta garansi dari pemain, untuk tetap tampil di Piala Indonesia.
Bisa jadi muncul kekhawatiran, bakal ada aksi boikot. Pasalnya, Jumat (9/7) lalu ketika pemain juga sepakat untuk kembali berlatih dan siap turun dalam partai ujicoba lawan Blitar Selection, nyatanya saat pertandingan akan digelar, tak satupun pemain mau turun. Imbasnya, Arema hanya menurunkan pemain Arema U-21 untuk ujicoba.
Padahal Sabtu (18/7) mendatang, Arema akan menjamu Persib. Jelas pengurus tidak ingin kejadian ujicoba lawan Blitar Selection akan terulang lagi. Kekhawatiran itu tercermin dari rapat pengurus Yayasan dan manajemen Arema di Surabaya, Senin (12/7) malam. Rapat yang digelar di sebuah rumah makan tersebut, dimulai pukul 19.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Rapat tersebut dihadiri Ketua Yayasan yang juga Direktur Utama PT Arema Indonesia, HM Nur dan Bendahara Yayasan sekaligus Presiden Kehormatan PT Arema Indonesia, Rendra Kresna.
Hadir juga Sekretaris Yayasan yang juga merangkap sebagai Manajer Arema, Mujiono Mudjito bersama asisten manajer, Rudy Soesamto dan bendahara sekaligus sekretaris tim Arema, Adrianto Budi Harsono.
Selain mereka, pada pertemuan yang rencananya dihadiri CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono itu ada Direktur Bisnis PT Arema Indonesia, Siti Nurzanah dan Manajer Media Officer PT Arema Indonesia, Sudarmaji.
Joko Driyono yang kabarnya adalah penasehat atau konsultan Arema itu gagal bergabung dalam rapat itu lantaran ada urusan penting. Pastinya, dari rapat tersebut, pengurus Yayasan meminta laporan perihal kondisi terkini tim Arema.
‘’Manajemen sudah melaporkan, pemain sudah mulai mau berlatih. Tapi orang Yayasan mau ketegasan. Apa ada jaminan tim Arema ini benar-benar mau tampil di Piala Indonesia,’’ ungkap sumber Malang Post.
Belum ada kejelasan perihal mekanisme jaminan yang diharapkan Yayasan dari pemain dan tim pelatih Arema. Namun kabarnya, Yayasan meminta semacam surat pernyataan dari peman dan pelatih bahwa mereka siap tampil di Piala Indonesia.
Hanya saja, usulan langkah antisipasi pengurus ini masih dikonsultasikan pada Pembina Yayasan Arema, Andi Darussalam Tabusala. ‘’Intinya orang Yayasan itu khawatir, makanya perlu ditegasakan,’’ kata sumber tadi.
Selain membahas perihal kepastian dari tim Arema untuk tampil menghadapi Persib Bandung, dalam rapat tersebut juga membicarakan seputar solusi untuk mendapatkan dana segar sekitar Rp 700 juta untuk gaji pemain bulan Juni.
Pada prinsipnya, petinggi PT Arema Indonesia tengah mengupayakan urusan keuangan ini segera terselesaikan. Mereka pun cukup yakin akan ada jalan keluarnya, dengan salah satu konsekuensi pemain harus tampil di piala Indonesia.
Boleh jadi, pemasukan dari penjualan tiket laga home Arema vs Persib di babak 8 besar, Minggu (18/7) mendatang, adalah satu-satunya sumber pemasukan Arema untuk mendapatkan uang sekitar Rp 700 juta itu.
Bahasan lainnya yang menjadi perbincangan di rapat itu adalah seputar rencana perombakan kepengurusan di tingkat PT Arema Indonesia untuk mempersiapkan kompetisi musim depan. Hanya saja, dari jajaran pengurus Yayasan maupun PT Arema Indonesia, belum mau memberikan keterangan resmi.
‘’Ya, tadi malam (kemarin malam) memang ada pertemuan, yang tujuannya adalah untuk segera mencari solusi Arema, dan kita optimis masalah Arema bisa terselesaikan,’’ demikian satu-satunya konfirmasi resmi yang diperoleh Malang Post dari manajer media officer Arema, Sudarmaji, kemarin sore. (bua/avi)