PIHAK panpel lokal Piala Indonesia 2010 kembali membuat keputusan kontroversial. Itu terkait dengan kuota suporter yang diizinkan memasuki Gelora Delta, Sidoarjo, pada partai semifinal antara Persik Kediri versus Arema Malang besok malam (28/7).
Pada Minggu (25/7), panpel lokal yang diketuai Joko Tetuko merilis bahwa Aremania, suporter Arema, mendapat jatah 15 ribu tiket. Persikmania, suporter Persik, diberi 10 ribu tiket, sedangkan suporter tuan rumah, Deltamania, diberi 5 ribu tiket. Namun, keputusan tersebut berubah mendadak kemarin (26/7).
Aremania hanya ''mendapat'' jatah tiket untuk 4 ribu orang saja. Persikmania 2 ribu orang dan Deltamania seribu orang. "Ini adalah hasil kesepakatan bersama antara Polres Sidoarjo, panpel lokal, perwakilan Aremania, Persikmania, dan Deltamania," kata Joko di sekretariat Deltras.
Lokasi suporter juga mengalami perubahan. Jika semula tribun sisi utara (sektor 4, 5, dan 6) diperuntukkan Aremania, menurut hasil pertemuan kemarin, Persikmania yang menempati sisi utara. Sebaliknya, Aremania menempati sisi selatan (sektor 8, 9, dan 10).
Dalam pertemuan tersebut, terjadi perdebatan alot. Aremania menginginkan suporter tim Singo Edan itu mendapat jatah maksimal 10 ribu. Pihak Polres menentang. Lalu Aremania menawar menjadi 7 ribu tiket. Keinginan itu dimentahkan lagi. Akhirnya dipatoklah harga mati, 4 ribu tiket bagi Aremania.
''Kami enggan mengomentari soal tiket itu," ujar Ahmad Ghozali, humas Aremania untuk tur Sidoarjo. Persikmania cenderung menerima keputusan tersebut.
Tampaknya panpel tidak belajar dari kejadian 2001. Saat itu Aremania mengamuk di Gelora Delta. "Soal risiko suporter yang tidak bisa masuk lalu ngamuk, itu perkara lain. Pokoknya, Polres Sidoarjo berjanji punya standar pengamanan yang ketat untuk partai Persik versus Arema," tambah Joko.
Di sisi lain, pembatasan tersebut mengundang pertanyaan dari banyak pihak. Salah satunya dari Deltamania. Ketua Umum Deltamnia Syaiful Bakirok mengatakan, pembatasan tersebut malah memancing masalah lain.
"Akan banyak suporter di luar stadion. Itu membuat kondisi rawan," jelas bapak dua anak itu. (dra/c7/diq)