Seperti halnya jelang menghadapi babak 8 besar Piala Indonesia 2010, persoalan gaji kembali diapungkan tim pelatih Arema beberapa hari sebelum Singo Edan menghadapi Persik Kediri di babak semifinal di stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Headcoach Robert Alberts mengamati ada penurunan konsentrasi pemainnya jelang lawan Persik, Rabu (28/7) lusa. Khususnya pasa sesi latihan Arema di Stadion Gajayana, kemarin pagi. Pemain dinilainya kurang konsentrasi.Apalagi persoalannya, kalau bukan urusan gaji bulan Juni yang hingga saat ini belum diterima pemain. Bahkan menurut Robert, timnya kini juga mulai memikirkan status kontrak mereka jika Arema berhasil lolos ke babak final, 1 Agustus nanti. ‘’Saya lihat, hari ini (kemarin, Red.) pemain kurang konsentrasi. Sekali lagi, kita masih tetap bingung dengan kondisi tim ini, khususnya tentang gaji yang belum dibayar. Bisa kamu lihat dan bisa kamu dengar, mereka selalu bertanya tentang gaji,’’ terang Robert.
’’Kita selalu tanyakan pada direksi dan jawabnya masih dalam proses
ini tentunya kondisi tidak bagus untuk motivasi pemain. Ini kondisi yang tidak mudah untuk Arema, khususnya untuk saya bisa menjaga motivasi pemain,’’ sambungnya.
Laga terakhir Arema saat dikalahkan Persib 2-0, adalah bukti sulitnya mengangkat motivasi pemain. Beruntung, Arema tak sampai kalah 3-0 yang bisa memaksa Pierre Njanka dkk berlanjut pada perpanjangan waktu.
Jika saja, pertandingan berakhir 3-0 dan berlanjut perpanjangan waktu 2x15 menit dengan silver gol, maka tipis peluang Arema melaju ke semifinal. Pasalnya, Persib tengah on fire dan sebenarnya tinggal menunggu waktu untuk menyingkirkan Arema.
’’Itu pertandingan menegangkan, kita sangat dekat dengan kekalahan 3-0, tapi beruntung pemain masih bisa menahan serangan Persib dengan kita tampil 10 pemain dan tanpa beberapa pemain pilar,’’ yakin Robert perihal keajaiban untuk timnya.
Sulitnya mengangkat motivasi pemain Arema terkait kondisi keuangan ini coba dibandingkan Robert dengan tim Sriwijaya FC. Menurutnya, pemain Sriwijaya saat ini tengah dimanjakan dengan bonus dan ekstra bonus usai memastikan lolos ke semifinal.
Menurut informasi, manajemen Sriwijaya FC mengucurkan bonus Rp 380 juta, dengan rincian Rp 200 juta untuk sukses Arif Suyono dkk masuk ke semifinal plus bonus Rp 80 juta untuk laga home dan Rp 100 juta di laga away pada babak 8 besar kemarin.
Itu belum termasuk bonus jika Sriwijaya FC berhasil lolos ke babak final. ’’Saya mendegar pemain Sriwijaya FC mendapatkan bonus dan ekstra bonus. Jadi mereka bisa tampil fight untuk dapat uang,’’ sebut Robert.
Sedangkan tim Arema hanya mendapat kucuran bonus sebesar Rp 20 juta saat memastikan lolos ke semifinal. Meski demikian, Robert mengaku akan berusaha tetap tampil maksimal di pertandingan semifinal nanti.
’’Ya kita lihat saja nanti, sejauh mana kita bisa lakukan yang terbaik untuk Arema. Yang pasti, saya bangga dengan pemain dan saya bangga dengan saya sendiri,’’ ucap Robert saat ditemui usai memimpin latihan di Stadion Gajayana, kemarin pagi.
’’Saya menulis surat pada pada klub bahwa ada 11 pemain yang kontraknya berakhir pada 31 juli nanti, termasuk saya, sedangkan final Piala Indonesia digelar 1 Agustus. Kita informasikan itu pada klub, agar klub bisa cari solusi dengan kondisi ini, karena mereka harus bisa memberi garansi,’’ pungkas mantan pelatih Serawak FC ini. (bua/avi)