Pelatih Robert Alberts mengaku bangga sekaligus kecewa, pasca Arema memastikan tiket ke final Piala Indonesia. Bangga karena pemain-pemain Arema mampu tampil all out di tengah kondisi finansial yang kurang mendukung.
Namun di sisi lain, dia mengaku kecewa karena ada pemainnya yang justru mencari gara-gara ketika pertandingan akan usai. Akibatnya, Arema harus kehilangan Pierre Njanka di partai final, Minggu (1/8) mendatang.
’’Pertama saya ucapkan terima kasih kepada pemain yang telah berjuang keras dan tampil maksimal memenangkan laga malam ini (semalam, Red.). Meski pada menit-menit akhir saya sedikit kecewa karena ada pemain yang cari gara-gara seperti Njanka yang akhirnya dapat kartu kuning dan harus absen di final,’’ kata Robert usai pertandingan.
Padahal, kata dia, Arema sudah kehilangan Esteban dan sekarang tanpa Njanka di final. Padahal keduanya adalah pemain asing terbaik di Indonesia yang dimiliki oleh Arema.
’’Untuk kunci sukses Arema malam ini, saya sulit untuk mengatakan karena Arema sebenarnya dalam kondisi yang tidak ideal. Tapi ini semua karena motivasi, semangat dan kemauan pemain untuk menang,’’ tandasnya.
Sementara itu disinggung soal masa depan dia sendiri, Robert belum mau memastikan statusnya. Apalagi menurut pelatih yang sukses mengantarkan Arema raih gelar Juara Indonesia Super League ini, pengurus Arema sepertinya tidak mau dia pergi. Dia melihat ada sinyal dari Direksi PT Arema Indonesia untuk mempertahankannya.
’’Untuk menerima tawaran dari klub lain, termasuk dari PSM itu bukan hanya soal uang. Tapi saya juga harus melihat banyak aspek sebelum memutuskan bergabung,’’ ungkap Robert kepada Malang Post kemarin pagi.
Menurut mantan pelatih Serawak FC ini, dirinya harus melihat keseriusan manajemen yang bersangkutan, dukungan suporter, official dan asisten pelatih, serta faktor lain yang membuatnya nyaman bekerja.
‘’Kita lihat saja nanti, mungkin minggu depan setelah Piala Indonesia saya datang ke sana (ke Makassar),’’ terang Robert yang selama ini menyerahkan urusan negosiasinya pada Onana Denis Julies, agen pemain berlabel Mutiara Hitam and Management Sports.
Sementara itu, untuk tawaran dari pengurus Arema tetap bertahan, Robert belum juga bisa memastikan. Apalagi, sampai saat ini manajemen Arema belum juga memberikan penawaran resmi untuk kontrak musim depan.
Meski menurut keterangan dari ADT beberapa waktu lalu, pengurus Arema rencananya akan menaikkan kontrak Robert sebesar 25 persen. Jika diperkirakan kontrak musim ini Rp 750 juta, maka untuk musim depan bisa mencapai Rp 900 juta.
‘’Sepertinya itu belum cukup,’’ yakin Robert perihal informasi tentang kenaikan kontraknya sebesar 25 persen itu. ‘’Ya, kita lihat saja nanti. Sekali lagi, kepastian kontrak ini bukan hanya soal uang, tapi banyak hal,’’ yakinnya.
Kinerja dan profesionalitas pengurus tampaknya juga menjadi pertimbangan pelatih yang pernah sebagai Direktur Teknik Timnas Korsel ini. Apalagi, Robert tak hanya mendapat tawaran dari PSM, beberapa klub juga meminatinya.
Sebut saja Persib Bandung, kabarnya juga menginginkan Robert, meski baru sebatas penawaran secara lisan. Pastinya, selain Arema sendiri, ada lebih dari dua klub yang mengincar pelatih bertangan dingin ini.
Sementara keinginan Arema untuk coba mempertahankan Robert dengan memberikan kenaikan kontrak terkait dengan gerbong pemain. Dikhawatirkan jika Robert pergi, maka sebagian besar pemain Arema sepertinya juga hengkang. Sayang belum ada pihak Arema yang bisa dikonfirmasi terkait hal itu. (bua/avi)