Share |

Psps vs Arema : Satu Poin Emas


Trofi Super Liga, ternyata sudah dibawa PT Liga Indonesia ke Stadion Kanjuruhan Kepanjen, 19 Mei kemarin. Yakni saat Arema mengalahkan Bontang FC. Kalau saja waktu itu Persipura bisa ditahan imbang Persik, di Stadion Mandala Jayapura, trofi itu sudah diterima Arema. Namun karena Arema belum bisa memastikan gelar juara, trofi itu harus kembali dibawa ke Jakarta. Tetapi PT Liga Indonesia, akan kembali membawa trofi itu ke Stadion Rumbai, Pekanbaru, hari ini. Dengan begitu, jika Arema mampu memenangkan pertandingan lawan tuan rumah PSPS, atau minimal seri, trofi itu tidak perlu lagi dibawa ke Jakarta. Arema Indonesia Football Club (AIFC), berhak atas trofi itu. Sekalipun yang diterima baru sebatas replika. Karena, Arema adalah sang juara Indonesia Super League.
Keinginan untuk secepatnya memboyong trofi itulah yang terlihat jelas pada raut muka penggawa Singo Edan. Apalagi, menghadapi PSPS, dianggap lebih mudah, ketimbang harus melawan Persija di Gelora Bung Karno. Sekalipun kedua-duanya berlangsung di kandang lawan.
Hanya saja, bukan pekerjaan ringan untuk bisa mencuri poin di Rumbai. Paling tidak, sepanjang 15 kali laga digelar, PSPS hanya sekali menelan kekalahan dan dua kali seri di kandang. Sisanya selalu diakhiri dengan kemenangan. Bahkan tim berjuluk Askhar The King itu, sukses menahan imbang Arema di Stadion Kanjuruhan.
Tak heran kalau laga sore nanti, benar-benar duel maut bagi tim penghuni papan atas itu. PSPS, jelas butuh poin untuk tetap mampu bertahan di papan atas. Apalagi dari empat tim promosi, posisi PSPS berada paling atas di klasemen Super Liga.
‘’Kami bukan hanya butuh poin. Tapi kami juga ingin menghambat langkah Arema untuk secepatnya meraih juara. Karena itu, kami tetap akan all out, sekalipun posisi kami di klasemen sudah sangat aman,’’ ujar pelatih Abdurrahman Gurning, kemarin.
Apalagi PSPS bakal tampil full team. Tak satupun pemainnya cedera ataupun terkena akumulasi kartu. Karenanya, mantan pelatih Persitara itu bisa meracik taktik dan strategi sesuai yang diinginkan. Termasuk memberikan perlawanan yang maksimal untuk meredam keperkasaan para ujung tombak Singo Edan.
Kecepatan dan kelincahan para swippernya, yang ditunjang mobilitas tinggi lini tengah, akan menjadi jaminan bagi Herman Dzumafo Epandi, untuk bisa menciptakan gol dan terus menambah pundi-pundinya yang masih terhenti di angka 13. Belum lagi, Isnaini juga sedang on fire. Striker lokal produk asli Riau ini juga semakin bersemangat untuk mencetak gol di hadapan publiknya.
Apakah cukup hanya itu? Jelas tidak. PSPS yang saat ini diperkuat pula oleh mantan pemain Persebaya, Josh James Maguire, juga punya obsesi untuk bisa menghentikan rekor tak pernah menang lawan Arema sejak dua tahun lima tahun terakhir.
‘’Yang jelas semua pemain dalam kondisi siap tempur. Kami akan memberikan kejutan kepada Arema saat mereka datang di kandang kami. Bentuk kejutan itu, lihat saja di lapangan besok (sore ini, Red.),’’ ujar Gurning sembari tersenyum.
Tapi bukan Arema kalau tidak berani menghadapi tantangan. Apalagi sudah kepalang basah. Gelar juara sudah di depan mata. Cukup satu poin saja, Singo Edan berhak atas gelar juara Super Liga jilid kedua, setelah sebelumnya, gelar itu direbut Persipura Jayapura. Apalagi, tim Mutiara Hitam juga terus mengintip untuk mencari peluang kembali mempertahankan gelar.
Tak heran kalau arsitek asal Belanda, Robert Rene Alberts, mengerahkan segala kemampuan untuk meracik formasi. Terutama mencari pengganti dua swippernya yang harus absen karena akumulasi kartu. Fakhruddin dan Benny Wahyudi.
Robert, mantan penggawa Ajax Amsterdam ini, sepertinya tidak terlalu pusing dengan absennya dua pilar tersebut. Karena pemain-pemain muda Arema, siap di garis depan untuk mengganti posisi keduanya. Meneer juga makin bisa tersenyum karena ada garansi dari dokter tim Arema, seputar kondisi Noh ‘Along’ Alamshah dan Piere Njanka yang siap diturunkan.
Dua legiun asing itu memang menjadi nyawa bagi Singo Edan. Belum lagi, keduanya juga ingin mencatat sejarah menjadi pemain asing yang bisa meraih gelar juara bersama tim pertamanya. Terutama sekali Along yang sedang tertimpa isu bakal terkena sanksi berat oleh Komisi Disiplin PSSI.
‘’Kita siap menghadapi PSPS untuk memastikan gelar juara di Pekanbaru. Karena itu, pemain-pemain juga memiliki semangat tersendiri untuk bisa mencuri poin. Rasanya tidak ada yang tidak mungkin untuk bisa diraih dengan bekerja keras,’’ tambah Liestiadi, Asisten pelatih Arema.
Persiapan juga sudah digeber Arema. Baik persiapan dari sisi teknis, maupun non teknis. Mulai dari memutar rekaman pertandingan PSPS, diskusi soal penyusunan taktik dan strategi dan mencari siapa yang bakal masuk dalam starting line up.
Lantas dari sisi non teknis, semalam pemain-pemain yang beragama Islam, berkumpul bersama di kamar media officer, Sudarmaji, untuk membaca surat Yasin. Ritual itu dipimpin langsung oleh Asisten pelatih, Joko ‘Gethuk’ Susilo.
‘’Tidak ada tujuan lain, kecuali ingin memohon kepada Allah agar jalan kami untuk meraih gelar juara dilapangkan. Kami sudah sering melakukan hal itu. Tetapi malam ini, kami ingin melakukan yang lebih dalam lagi. Karena besok (sore ini, Red.), adalah pertandingan yang sangat menentukan bagi sejarah Arema,’’ tandas Gethuk, mantan striker Arema asal Cepu ini.
Itulah sebabnya, laga sore nanti benar-benar akan menjadi magnet bagi pecinta bola. Sayang, pertandingan yang sedianya akan disiarkan langsung itu, batal dilaksanakan. Namun bagi pecinta bola di Malang Raya, masih bisa menyimak pertandingan lewat siaran langsung RRI Malang.
Paling tidak, sore ini tampaknya debar jantung jutaan Aremania akan berdegub lebih kencang, sembari menunggu hasil pertandingan. Karena, mereka sudah menyiapkan pesta untuk menyambut gelar juara untuk pertama kalinya.
Share on Google Plus

About 12paz