
Sikap tak kesatria ditunjukkan suporter dan ofisial Persiwa Wamena. Setelah menganiaya sejumlah pemain Persisam Putra kala tandang ke Stadion Pendidikan, kandang Persiwa dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) pada Sabtu (3/4) lalu, mereka malah tak mau bertanggungjawab.
Buktinya, tak ada konfirmasi permintaan maaf atas peristiwa yang membuat Choi Dong Soo, Ronald Fagundez dan beberapa pemain cedera akibat dikeroyok oleh suporter dan ofisial. Tak cuma itu, aksi penghilangan barang bukti agar kasus itu tak diusut PSSI juga dilakukan.
Sebenarnya, untuk menindaklanjuti kasus pengeroyokan terhadap pemain Persisam, kubu Pesut Mahakam terus mencari bukti untuk dilaporkan ke PSSI. Namun masalahnya saat ini, semua barang bukti seolah tak bisa lagi ditemukan di Wamena karena diduga diambil tim tuan rumah.
Coeng Agus Setiawan, Manajer Persisam Putra saat dikonfirmasi harian ini kemarin siang mengatakan, pihaknya sudah berusaha mencari barang bukti dengan meminta kepada wartawan lokal di Wamena, baik berupa rekaman video maupun foto.
"Tapi kami tak bisa mendapatkannya. Kemungkinan besar hasil rekaman sudah diambil pihak Persiwa agar kasusnya tak sampai ke permukaan. Tapi kami punya bukti foto-foto dan itu akan kami jadikan barang bukti saat melaporkan kasusnya ke PSSI," kata Coeng.
Padahal saat kejadian kata Coeng, ada beberapa wartawan foto dan televisi sedang merekam semua kejadian. Terlebih saat keributan terjadi. Namun setelah kejadian hingga kemarin siang, beberapa ofisial yang berusaha mencari rekaman tersebut tak bisa lagi menemukannya.
"Tak tahu, kenapa semua jadi menghilang," terang Coeng lagi.
Dikatakannya lagi, saat ini skuad Persisam Putra sudah berada di Jayapura dan sedang beristirahat total setelah kasus di Stadion Pendidikan, Wamena tersebut. "Pemain masih agak trauma dengan kejadian itu. Beberapa pemain lokal mungkin pernah mengalami kasus seperti itu. Namun pemain asing seperti Choi mungkin kali pertama dialaminya. Makanya ia masih trauma dan lebih banyak diam saat ini," kata Coeng.
Seperti diketahui, Choi Dong Soo, pemain asing asal Korea menjadi pemain paling menderita atas kasus pengeroyokan suporter dan ofisial Persiwa Wamena. Ia mengalami luka robek di pelipis kiri dan kanan serta mengalami luka di bagian dahi dan pantanya akibat terjangan sepatu. Selain itu pemain lain juga masih mengalami perawatan, meski cederanya tak separah Choi.
Rencananya pagi ini Persisam Putra memulai latihan kembali jelang laga lawan Persipura Jayapura besok sore. Meski demikian, Coeng memastikan kalau hasil visum segera diperoleh besok, karena saat ini warga Wamena dan Jayapura masih merayakan Hari Paskah.
"Saat visum dilakukan, kita dibantu pihak kepolisian setempat. Bahkan Kapolres Wamena langsung ke rumah sakit melihat proses perawatan pemain dilakukan. Masalahnya sekarang, kita tak bisa menemukan bukti otentik berupa rekaman pertandingan," kata Coeng.
Ada 5 pemain yang menjalani visum. Yakni Coi Dong Soo, Ronald Fagundez, Danilo Fernando, Akbar Rasyid dan Panggah. (berita lainnya di halaman 18)
Diketahui, pemain Persisam dikeroyok saat memprotes disahkannya bola yang oleh wasit Jerry Elli, disebut gol. Bola yang berasal dari tendangan bebas itu hanya mengenai jala kiri gawang Persisam yang dikawal Mukti Ali Raja. Anehnya, wasit Jerry Elli menganggap tendangan itu sebuah gol. Padahal bola jelas berada di luar gawang.
Pemain Persisam langsung melakukan protes kepada wasit termasuk hakim garis. Tiba-tiba saja Manajer Persiwa John Banua langsung masuk ke lapangan diikuti suporter lalu memukuli hampir semua pemain. Bahkan bisa disebut John Banua yang juga Wakil Bupati Wamena yang memprovokasi peristiwa itu.
Saat itu pemain tim Pesut Mahakam hanya mampu menghindari amukan ofisial dan suporter hingga keributan diredam aparat keamanan. Coeng lantas meminta kepada pengawas pertandingan agar laga dihentikan di menit 80. Namun untuk menghindari sanksi dari PSSI, dengan wajah lebam dan berdarah-darah, pemain Persisam tetap melanjutkan pertandingan sejenak.
"Kami masuk sebentar dan langsung minta pertandingan dihentikan," jelas Coeng. Persisam pun dinyatakan kalah 0-1. Padahal hingga sebelum kerusuhan, Pipat Thonkaya mampu meredam serangan tuan rumah. (upi)