Empat hari jelang pertandingan derby de Indonesia Kamis (25/3) antara persija melawan persib, manajemen Persib belum mendapat kepastian tempat digelarnya pertandingan melawan musuh bebuyutannya. Hingga malam ini, manajemen masih belum mendapatkan informasi jelas baik itu dari Panpel Persija maupun dari PT Liga Indonesia.
Pertandingan dua musuh bebuyutan tersebut sedianya akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno. Namun karena terkendala surat izin keamanan dari Polda Metro Jaya menyusul kerusuhan suporter Persija saat timnya dikalahkan Persipura, PTLI mengambil sikap tegas untuk memindahkan laga tersebut di luar Kota Jakarta.
PTLI mengambil kebijakan tersebut karena tidak mau terus-menerus dijanjikan panpel Persija bahwa izin keamanan pasti didapat sebelum pertandingan digelar. PTLI belajar dari kasus Persija yang menjamu Persiwa ketika hingga sehari sebelum pertandingan izin tak didapat padahal tim tamu sudah datang. Akibatnya, Persija dinyatakan kalah walk over (WO).
"Hingga saat ini, kami belum juga menerima kabar di mana tempat pertandingan melawan Persija digelar," ujar manajer Persib, H Umuh Muhtar, seusai pertandingan melawan PSPS.
Manajemen sendiri berharap pertandingan bisa digelar sesuai jadwal tapi dilaksanakan di luar Kota Jakarta. Umuh menunjuk Stadion Manahan Solo sebagai tempat ideal untuk menggelar pertandingan yang sarat emosi tersebut.
"Kalau mau jadi bertanding ya harus sesuai dengan jadwal yang ada. Namun jika dimundurkan kami berhak atas kemenangan WO atas Persija," kata pria berkumis tebal ini.
Namun Umuh memilih laga melawan Persija tetap digelar sesuai jadwal ketimbang harus menang WO. Kemenangan atas Persija akan semakin membuktikan bahwa Persib adalah kandidat juara dan tim terbaik di Indonesia.
Dengan belum adanya kepastian melawan Persija, manajemen memutuskan agar skuad Persib kembali dulu ke Bandung hingga keputusan tentang laga lawan Persija didapat. "Kita akan pulang dulu ke Bandung sampai keputusan dari PT Liga Indonesia keluar," ujar sesepuh Gang Desa ini. (tor/tis)
