Share |

BLI Lakukan Evaluasi


Memasuki putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI), evaluasi dilakukan Badan Liga Indonesia (BLI), sebagai acuan untuk berbenah diri. Meski banyak aral melintang, dalam angka ada trend positif pada klub dan LSI.

CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono mengatakan, terkait lisensi, masih banyak klub belum memenuhi standar yang ditetapkan, khususnya infrastruktur dan administrasi klub. "Ada beberapa kekurangan terkait perhelatan LSI pada putaran pertama," katanya pada jumpa pers di Kantor BLI, Kuningan, Jakarta, Selasa (2/3).

Infrastruktur dan administrasi klub diakui Joko, merupakan permasalahan akut yang harus segera diselesaikan. Poin yang diberikan Asian Football Confederation (AFC), masih sangat kecil untuk kedua hal itu. Karenanya, banyak pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan.

Namun, Joko menepis bahwa sepak bola Indonesia berjalan di tempat. Menurutnya, ada trend positif dari 10 aspek yang disyaratkan AFC kepada semua klub yang berlaga pada liga-liga di Asia itu.

Perlu diketahui, 10 aspek tersebut adalah, Organisasi, Standar Teknis, Penonton, Govermance/Soundness, Marketing/Promotion, Business Scale, Game Operation, Media, Stadion, dan Klub.

“Di luar infrastruktur dan administrasi klub yang masuk di dalam standar teknis, terjadi peningkatan poin untuk aspek lainnya. Kita berada di angka 289 dari nilai absolute 500 yang ditetapkan AFC,” tambahnya.

Selain itu Joko menuturkan, permasalahan penyedian wasit dalam pertandingan juga menjadi hal yang perlu mendapat perhatian serius. Dari 14 wasit yang mendaftarkan diri sebagai wasit profesi, hanya 2 wasit yang lolos tes.

Untuk hal itu, BLI memiliki tolok ukur sendiri dalam menyeleksi calon wasit profesi itu. “Ada dua syarat penting yang mesti dilewati. Kita melihat bagaimana kecepatan mereka menentukan keputusan dan masalah komunikasi,” katanya.

Melihat nilai yang masih jauh dari target, Joko berharap, ke depan LSI dan pengelolaan klub bisa berjalan ke arah positif.

Ada sinyal bahwa klub-klub besar Indonesia sedang melakukan pembenahan serius di dalam dirinya. Karena itu Joko yakin, jika dilakukan secara bertahap semua kekurangan akan teratasi pada 2012 mendatang.

Share on Google Plus

About 12paz