Striker anyar Persipura yang baru direkrut, Quecheng cukup terpukau dengan kemampuan permainan sepakbola di Indonesia. Ia diberi kesempatan untuk mempelajari gaya atau tipikal permainan bola di Indonesia dengan duduk di bangku penonton pada pertandingan perdana antara Persipura melawan Jeonbuk Hyundai Motor , Selasa (23/2).
Meski Persipura kalah, satu hal yang bisa dicamkan adalah agresifitas dan sikap ngotot anak-anak Mutiara Hitam tak kendor setelah lebih dulu kebobolan 2-0. Sebelumnya Quecheng juga dibawa untuk menyaksikan pertandingan away lainnya. Tujuannya tak lain agar ia bisa cepat beradaptasi dengan gaya permainan sepak bola di Indonesia. “Di China kami bermain agresif dan di Indonesia saya melihat itu juga ada,” ungkap Quecheng melalui terjemahan Manager Tim Persipura, Rudy Maswi di Bandara Sokarno Hatta belum lama ini.
Karenanya pemain yang sedang menjalin hubungan dengan seorang gadis di Australia ini melihat tak ada perbedaan yang menyolok soal permainan di daerah asalnya dengan di Indonesia. Secara pribadi ia juga mengakui kemampuan individu Boaz Solossa dan Albertho Goncalves dan ini membuatnya lebih termotivasi untuk bersama-sama mengangkat prestasi Persipura.
Memang saat ini pemain dengan tinggi 185 cm ini masih terbentur komunikasi dengan pemain lainnya, namun ia sangat berharap hal tersebut tak menjadi sandungan untuk tak menurunkannya.
“Boaz, Beto its good, skill, performa no problem,” bilangnya dengan bahasa Inggris yang patah-patah. Selama bersama Persipura tak ada kendala berarti yang dialami Quecheng, awalnya ia memang terlihat gerah saat berlatih di Stadion Mandala namun lama kelamaan ia mulai bisa beradaptasi dengan suhu maupun cuaca.
“Tidak masalah, memang awalnya terasa panas tapi serangan tidak, soal makanan ia juga suka dengan makanan di Indonesia seperti daging namun ia kurang suka kare,” imbuh sang manager mengartikan ucapan Quecheng. (ade)
(scorpion
