Share |

David Laly , Tersanjung Bermain dengan Idola, Pede Melawan Tim Besar


Persipura Jayapura menggaet beberapa wajah baru musim ini. Salah seorang di antaranya adalah David Laly. Pada musim pertamanya membela Persipura, gelandang muda itu bertekad mengantarkan timnya ke tangga juara.

Usianya masih belia, belum genap 19 tahun. David Laly lahir di Wamena pada 7 November 1991. Dia adalah salah seorang pemain muda yang menghiasi skuad Persipura musim ini.

Bagi David, bergabung dengan Persipura ibarat mimpi yang menjadi nyata. Persipura adalah tim pujaannya. Dia juga mengidolakan para pemain tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut. Sebut saja kapten Eduard Ivakdalam dan bomber Boaz Solossa.

Bisa jadi, David adalah pemain muda yang spesial. Dia kerap mendapatkan kesempatan main. Tak jarang pelatih Jacksen F. Tiago memilih David sebagai pengganti Eduard.

Bagi David, kesempatan itu dimanfaatkannya untuk menunjukkan kepada publik bahwa dirinya memiliki kemampuan. Dia ingin membuktikan bahwa Persipura tak salah merekrutnya.

Sebelumnya, David bergabung ke Mutiara Hitam dengan rekan seangkatan lainnya yang juga binaan Persipura U-21, Briaen Sainyakit. Namun, dengan alasan kesehatan, Briaen akhirnya dikembalikan ke Persipura U-21. Persipura sendiri memiliki beberapa pemain muda. Sebut saja Immanuel Wanggai, Stevie Bonsapia, Ian Luis Kabes, Edison Ames, dan Hendra Ridwan.

"Awalnya saya memang tak menyangka bahwa akhirnya Persipura memanggil saya. Saya sadar tidak sedikit pemain bagus dari Papua," ungkapnya kepada Cenderawasih Pos (Jawa Pos Group).

Kesempatan untuk menggunakan kostum merah hitam (warna kebesaran Persipura) itu menjadi lebih spesial karena dia tak perlu mengikuti kompetisi yang amat panjang dan berjenjang. Ya, David tak perlu berjuang dari Divisi II, I, maupun Divisi Utama Liga Indonesia.

Nasib baik David berlanjut. Dia mendapatkan kesempatan tampil saat Persipura melawan klub Korsel Jeonbuk di pentas Liga Champions Asia. Itulah pengalaman terbesar dalam sejarah karir David.

"Ini yang patut saya syukuri. Sesungguhnya, saya tak bisa berkata saat diminta bergabung dengan tim. Sekarang saya mendapatkan kesempatan. Tidak saja ikut membela tim di kancah Superliga, tapi juga melawan tim di Asia. Ini tak pernah menjadi mimpi sebelumnya," tutur David.

Kali pertama tampil di pentas Asia tak membuat David canggung. Sebab, dia bermain bersama para pemain hebat yang juga idolanya. "Kakak Edu dan kakak lainnya adalah semangat plus spirit bagi saya. Jadi, tak ada alasan bagi saya untuk gentar dengan pemain lawan," tandasnya.

Sebelum bergabung dengan Persipura senior, David cukup lama membela Persipura U-21. Dia mengawali karir bersama klub lokal Emsyk pada 2004. Setelah itu, dia masuk Persipura U-15 pada 2005 dan ditarik ke PPLP Papua (2006-2008).

Di antara sejumlah pengalamannya, ada satu momen yang sangat berkesan bagi David. Yakni saat menjadi juara Kejurnas PPLP 2008. (*/ca
ABDEL G. NASER, Jayapura )

Data Diri

Nama : David Laly

Lahir : Wamena, 7 November 1991

Ayah : Johan Welem Laly

Ibu : Jeni Ibo

Tinggi/Berat : 165 cm/75 kg

Pemain Idola: Eduard Ivakdalam, Boaz Solossa, Frank Lampard (Chelsea)

Karir :

Emsyk FC (2004)

Persipura U-15 (2005)

PPLP Papua (2006-2008)

Persipura U-18 (2009)

Persipura U-21 (2009)

Persipura (2009-...)
Share on Google Plus

About 12paz