PERSIJA Jakarta malah tersandung persoalan kostum pemain. Keabsahan kostum Macan Kemayoran dipertanyakan. Pada laga awal melawan Arema, sepuluh pemain Persija memakai kostum buatan League. Si penjaga gawang, M. Yasir, tertangkap kamera memakai baju kiper yang masih berlogo Diadora.
Peristiwa itu terulang pada laga kedua saat Persija melawan Persema Malang. Namun, Persija menyiasatinya dengan menutup lambang Diadora yang tertera di kostum Yasir menggunakan lakban hitam. PT Liga Indonesia (PT LI) menegur keteledoran itu secara lisan.
Maklum, manual liga mengatur kelengkapan tim. "Nah, yang dipakai Persija pada dua pertandingan awal tidak sesuai dengan manual liga," ujar Sekretaris PT LI Tigorshalom Boboy. Peristiwa tersebut berawal dari kurangnya komunikasi internal Persija. Musim lalu para pemain memang mengenakan produsen apparel Diadora. Musim ini mereka beralih ke produk League.
Direktur Marketing dan Bisnis PT Persija Jaya Sony Sumarsono mengakui telah mengikat kerja sama dengan PT Mitra Adi Perkasa selakudistributor Diadora di Indonesia. Namun, hal tersebut masih berada dalam taraf gentlemen agreement. Pengelola Persija yang dibawahi Harianto Badjoeri membatalkan kerja sama dengan PT MAP tersebut jelang laga perdana Persija dan beralih ke League. Sampai saat ini, Persija mengenakan League. (vem/diq-jawapos)
