
Manajemen PSM bersikap tegas menyangkut polemik nasib Daryiush "Dariu" Ayyoubi dan Daniel Suarez Baroni. Sebuah pertemuan tertutup yang digelar malam tadi di Kafe Toraja Mal Ratu Indah memutuskan Dariu dan Baroni positif dilepas. PSM pun siap dengan konsekuensi hukumnya.
Manajer PSM, Hendra Sirajuddin, yang dihubungi Fajar malam tadi menyebutkan, secara legal hukum memang belum, karena yang berwenang mengumumkan adalah Ketua Umum PSM, Ilham Arief Sirajuddin. Namun dari segi administrasi, manajemen PSM rela membayarkan kompensi satu satu bulan gaji baik untuk Dariu maupun Baroni.
"Mohon maaf ini menjadi berlarut-larut dan sempat simpang siur karena PSM sangat hati-hati. Hasil rapat malam ini diserahkan ke Pak Ketua (Ilham Arief Sirajuddin, red) untuk resminya dilepas. Menurut Hendra, masalah ini sempat berlarut-larut, karena PSM sangat hati-hati.
Pasalnya, draf kontrak asli masih dipegang manajer lama PSM (Kadir Halid, red), sementara manajemen baru hanya hanya memegang salinannya. Ada beberapa poin yang mesti dipelajari lebih detail," kata Hendra.
Musim ini Dariu mencatat gaji tertinggi di PSM. Dia menerima gaji sekira Rp 40 juta per bulan dengan kontrak Rp 780 juta semusim. Sementara Baroni sekira Rp 34 juta per bulan atau Rp 500 juta semusim.
Manajemen PSM berani mengambil resiko putusan kontrak dengan alasan, dua pemain ini telah menjadi polemik berkepanjangan. Saat diparkir untuk laga Persebaya dan Persik Kediri, kritikan untuk Hanafing bertubi-tubi datang, padahal dua pemain ini tidak memberi kontribusi.
Bukan cuma kompenasi satu bulan gaji yang siap pengelola PSM. Kemungkinan terburuk jika pemain bersangkutan mengajukan ke FIFA terkait kasus pemutusan kontrak, PSM pun siap membayar penuh.
"Daripada menjadi borok dan polemik berkepanjangan lebih baik kami ambil ambil sikap tegas. Toh, pada putaran kedua nanti tetap mereka masuk prioritas diputuskan," jelas Hendra. (aci-fajar)