
Ancaman Walk Out (WO) dan mundur dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) rupanya ditanggapi serius PSSI. Sebuah faximile yang tiba, Jumat malam sekira pukul 21.00 Wita menyatakan, laga usiran PSM ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Penundaan jadwal itu diteken langsung Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.
Dengan demikian laga usiran PSM melawan Peresela Lamongan yang seharusnya digelar, Minggu 20 Desember hari ini batal digelar. PSM akan langsung tandang ke kandang Persiba Balikpapan, 17 Januari 2010 mendatang.
Asisten Manajer Bidang Umum PSM Faisal Maming mengungkapkan, PSM kini konsentrasi mempersiapkan laga tandang ke Balikpapan. Soal penentuan laga usiran itu baru akan dibicarakan setelah ada komunikasi lanjutan dengan PT LI. "Kita tunggu putusan berikutnya. Kita berterima kasih karena PT LI mau membantu dan memberi keringanan," jelas Faisal.
Sekretaris Panpel PSM, Japri Y Timbo menambahkan, setelah datangnya surat PSSI yang diteken Nurdin Halid, panpel PSM bisa bernafas legah. Kendati demikian pihaknya masih berharap dua laga usiran tersebut tetap digelar di Sulsel.
"Kami sudah ajukan Stadion La Patau Bone. Kami sudah survei stadion itu dan kami anggap sangat layak, tapi itu versi kami. Silahkan PT LI mengirim delegasi melihat langsung dari dekat," jelas Japri.
Panpel PSM sempat dipersalahkan karena dianggap telat mengajukan banding ke Komisi Disiplin PSSI. Namun Japri berdalih, pihaknya tak mengajukan banding karena dalam surat putusan Komdis PSSI beberapa waktu lalu,
PSM dikenai sanksi usiran dua partai melawan Persela dan Persijap Jepara plus denda Rp20 juta dengan catatan dilarang banding. Panpel akhirnya urung banding hingga kemudian jatuh lagi putusan kedua, bahwa PSM harus bermain di kandang Persik Kediri.
"Kami tak melakukan upaya banding karena Komdis merangan PSM banding. Kami patuh dengan larangan itu, tapi dalam surat tak disebutkan harus bermain di Kediri, makanya kami ngotot memilih Bone," ungkapnya. (aci)