
Meski bermain tanpa penonton di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (19/12), Persib Bandung mewaspadai kebangkitan motivasi para pemain Arema Malang setelah mengalami kekalahan atas Persela Lamongan, 0-1, Rabu (16/12) lalu. Kendati demikian, Persib pun memiliki motivasi yang lebih tinggi lagi mengalahkan Arema di kandang sendiri untuk pertama kalinya.

"Mereka tentu tidak ingin lagi mengalami kekalahan, apalagi di kandangnya sendiri. Motivasi itulah yang harus diwaspadai oleh para pemain. Mereka pasti akan bermain lebih ngotot," ujar pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono kepada wartawan "GM", Brilliant Awal dan Imam Cahyadi, usai uji coba lapangan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (18/12).
Menurut Jaya, Arema kini memang memimpin klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010. Posisi tersebut dipastikan menjadi motivasi tambahan bagi mereka agar bisa mempertahankannya.
Selain motivasi, lanjut Jaya, kolektivitas bermain Arema akan menjadi perhatian khusus bagi Persib. "Tetapi kita tidak ingin dikalahkan oleh mereka. Semua pemain siap bertanding kecuali Maman dan Budi yang tengah terkena sanksi akumulasi kartu kuning," kata Jaya.
Terkait pertandingan tanpa penonton, Jaya menganggap hal itu tidak banyak berpengaruh terhadap timnya. Untuk memenangkan pertandingan kali ini, Jaya berjanji akan menampilkan permainan menyerang. Persib akan berusaha main terbuka agar dapat menciptakan peluang mencetak gol. "Tentu tetap ada keseimbangan antara menyerang dengan bertahan. Kita tidak ingin kecologan saat asyik menyerang," ujar Jaya.
Sebagai pengganti Maman di lini belakang, Jaya mengaku telah menyiapkan sejumlah pemain pengganti. Namun diperkirakan Jaya akan memilih Wildansyah sebagai libero menggantikan peran Maman.
Disinggung tentang pemain yang perlu diwaspadai pada pertandingan hari ini, Jaya mengatakan, karena Arema bermain kolektif maka semua pemain harus diwaspadai. "Selebihnya kita lihat saja di lapangan nanti," katanya.
Sementara itu, asisten pelatih Arema, Liestiadi mengatakan, dengan berada di posisi puncak, semua tim saat ini pasti ingin mengalahkan Arema. Terlebih tim-tim besar seperti Persib. "Oleh karenanya, kita pun akan berusaha bermain all-out.
Fighting spirit anak-anak tidak perlu diragukan lagi. Mereka pasti ingin membalas kekalahan saat melawan Persela dengan memenangkan laga melawan Persib," kata mantan pelatih PSMS Medan ini.
Meski timnya berada di posisi puncak, Liestiadi mencoba merendah. Bahkan ia mengakui kualitas pemain Persib berada satu tingkat di atas timnya. Hal itulah yang juga menjadi pemicu motivasi para pemain untuk membuktikan diri.
"Persib itu bukan tim kacangan. Mereka rata-rata berlabel timnas. Tetapi itu tidak membuat kami gentar," ujarnya.
Saat menghadapi Persib, Arema dipastikan kehilangan striker asingnya, Noh Alam Syah akibat sanksi kartu merah saat melawan Persela. Sebagai pengganti, Arema diperkirakan akan memainkan Rachmad Afandi. Selain Alam Syah, dua pemain lainnya yang diperkirakan tidak bisa bermain akibat cedera yaitu Hermawan dan Sukur Zulkifli.
"Tetapi kita sudah terbiasa dengan kekurangan pemain. Semua pemain bisa bermain di dua hingga tiga posisi. Sehingga, kita tdak terlalu khawatir dengan kondisi ini," katanya.
Sementara itu PADA pertandingan melawan Arema Malang, libero Maman Abdurrahman harus absen akibat sanksi akumulasi kartu kuning. Bagi Maman, absen membela Persib merupakan kali kedua, setelah sebelumnya dilarang hadir di lapangan saat melawan Persiba Balikpapan di partai pembuka.
Semua sepakat kehilangan Maman merupakan kerugian cukup besar bagi Persib. Tapi ada hikmah dari kehilangan seorang Maman, yaitu Persib punya kesempatan mematangkan pemain muda.
Dan, kali ini pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono diperkirakan akan menempatkan pemain muda, Wildansyah mengisi posisi Maman. Jaya telah mengisyaratkan akan memainkan Wildan --sapaan akrabnya-- di Stadion Kanjuruhan malam ini.
Jika saja benar diberi kesempatan itu, Wildan menyatakan tak ingin mengecewakan kepercayaan tersebut. Wildan sadar dalam keadaaan normal memang sulit menggantikan posisi Maman. "Jika memang dipercaya kembali menjadi starter, saya akan bermain dengan sebaik mungkin. Saya akan all-out," katanya.
Selain saat melawan Persiba, Wildan pernah diturunkan ketika melawan Sriwijaya FC menggantikan Gilang Angga di menit ke-79. Saat itu ia mengaku sedikit gugup karena menempati posisi wingback kanan, posisi yang tidak biasa ia tempati. "Saat di Palembang memang agak sedikit kaku, karena itu bukan posisi saya," ungkap pemain kelahiran Bandung, 3 Januari 1987 ini.
Hari ini, Wildan akan berusaha bermain tenang dan tidak grogi lagi. Kemarin ia telah diingatkan Jaya untuk bermain simpel dan taktis. Karena, Arema diperkirakan akan berusaha menekan Persib untuk meraih kemenangan. "Saat ini saya dalam kondisi terbaik dan memperoleh posisi terbaik saya. Saya tidak akan menyia-nyiakannya," katanya.
Pada beberapa kali kesempatan, Jaya memang acap kali memuji penampilan anak asuhnya ini. Bahkan saat sejumlah kalangan menilai Wildan belum bisa tampil maksimal, Jaya membelanya. "Wajar kalau pemain baru kurang maksimal saat pertama kali ditempatkan di tempat yang bukan posisinya. Tetapi Wildan bisa bermain cukup baik. Jika ada kesalahan kecil, itu wajar," bela Jaya.
Jaya memuji Wildan sebagai pemain yang memiliki intercept cukup andal. Pertandingan melawan Persiba dan Sriwijaya adalah ajang pembuktian Wildan. Bahkan dengan skill yang dimilikinya, Wildan diyakini bisa menggantikan peran Maman atau pemain lainnya di lini pertahanan. "Kalau memang diberi kepercayaan, saya siap," tegas Wildan.