PARO musim Indonesian Super League (ISL) 2009-2010 bisa menjadi kompetisi yang kurang greget. Itu terjadi seiring pernyataan Badan Tim Nasional (BTN) yang melarang pemain tim nasional (timnas) memperkuat tim sampai agenda mereka usai.
Selain pemain timnas senior, mereka yang bakal turun ke SEA Games nanti terancam tidak bisa tampil. Jika menilik jadwal timnas, bisa jadi sampai Maret mereka tidak bisa tampil dalam kasta tertinggi kompetisi sepak bola tanah air tersebut. Kickoff pertama bakal dimulai 11 Oktober. Timnas senior proyeksi Pra-Piala Asia 2011 masih menyisakan laga sampai Maret mendatang. Begitu pula para pemain timnas U-23 yang berlaga pada SEA Games XXV/2009 Laos sampai Desember mendatang.
Pernyataan itu juga berimbas langsung pada klub yang sedang berburu pemain. Bisa jadi manajemen klub bakal berpikir dua kali untuk segera mengikat pemain timnas. Tentu mereka tidak mau rugi karena mengontrak pemain yang tidak bisa memperkuat tim. Apalagi, hingga kemarin (28/7), BTN belum mengumumkan skuad timnas senior maupun U-23.
Untuk tim senior, BTN mendaftarkan 50 pemain. Sebanyak 25 pemain akan disaring ke pelatnas. Untuk tim U-23, ada lebih dari 35 pemain terdaftar. Sebanyak 28 penggawa akan diambil. "Kami akan umumkan pada pekan pertama Agustus agar klub bisa mengambil sikap atas kondisi seperti ini," ujar Ketua BTN Rahim Soekasah di Jakarta kemarin.
Menurut dia, pemilihan waktu itu cukup ideal. Sebab, berdasar prediksi, belum ada satu pun tim yang berlatih. Malah kemungkinan besar belum ada yang menggaet pemain secara resmi untuk menghadapi musim depan. Untuk meredam reaksi klub, BTN bakal mengadakan komunikasi intensif dengan klub.
Sriwijaya FC yang banyak diperkuat pemain timnas tidak mau gegabah. "Kami akan berkomunikasi dengan BTN lebih dulu. Bagaimanapun kepentingan negara harus didahulukan," ujar pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan.
Jika aturan tersebut berlaku, Sriwijaya FC bakal sangat rugi. Maklum, juara Copa Indonesia IV itu sudah menggandeng banyak pemain timnas. Di antaranya, Isnan Ali, Ferry Rotinsulu, Ponaryo Astaman, dan Charis Yulianto. Rahmad malah tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut bakal bertambah.
Reaksi keras datang dari Persisam Samarinda. Tim yang baru promosi ke ISL musim depan tersebut tidak menerima jika pemainnya, M. Robi, harus absen cukup lama hanya untuk mengikuti pelatnas. "Setelah tiga bulan ini, masih ada pertandingan Pra-Piala Asia lainnya yang harus dihadapi tahun depan, apalagi jika menang. Lalu, kapan dia main untuk klub?" kata General Manager Persisam Aidil Fitri.
Dia pun mengambil sikap. Dia bakal menyurati PSSI untuk tidak mengikutsertakan Robi dalam laga bersama timnas. Jika PSSI tetap memasukan nama Robi dan penggawa Persisam lainnya, Persisam akan mencoret nama pemain tersebut. (vem/diq)
Selain pemain timnas senior, mereka yang bakal turun ke SEA Games nanti terancam tidak bisa tampil. Jika menilik jadwal timnas, bisa jadi sampai Maret mereka tidak bisa tampil dalam kasta tertinggi kompetisi sepak bola tanah air tersebut. Kickoff pertama bakal dimulai 11 Oktober. Timnas senior proyeksi Pra-Piala Asia 2011 masih menyisakan laga sampai Maret mendatang. Begitu pula para pemain timnas U-23 yang berlaga pada SEA Games XXV/2009 Laos sampai Desember mendatang.
Pernyataan itu juga berimbas langsung pada klub yang sedang berburu pemain. Bisa jadi manajemen klub bakal berpikir dua kali untuk segera mengikat pemain timnas. Tentu mereka tidak mau rugi karena mengontrak pemain yang tidak bisa memperkuat tim. Apalagi, hingga kemarin (28/7), BTN belum mengumumkan skuad timnas senior maupun U-23.
Untuk tim senior, BTN mendaftarkan 50 pemain. Sebanyak 25 pemain akan disaring ke pelatnas. Untuk tim U-23, ada lebih dari 35 pemain terdaftar. Sebanyak 28 penggawa akan diambil. "Kami akan umumkan pada pekan pertama Agustus agar klub bisa mengambil sikap atas kondisi seperti ini," ujar Ketua BTN Rahim Soekasah di Jakarta kemarin.
Menurut dia, pemilihan waktu itu cukup ideal. Sebab, berdasar prediksi, belum ada satu pun tim yang berlatih. Malah kemungkinan besar belum ada yang menggaet pemain secara resmi untuk menghadapi musim depan. Untuk meredam reaksi klub, BTN bakal mengadakan komunikasi intensif dengan klub.
Sriwijaya FC yang banyak diperkuat pemain timnas tidak mau gegabah. "Kami akan berkomunikasi dengan BTN lebih dulu. Bagaimanapun kepentingan negara harus didahulukan," ujar pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan.
Jika aturan tersebut berlaku, Sriwijaya FC bakal sangat rugi. Maklum, juara Copa Indonesia IV itu sudah menggandeng banyak pemain timnas. Di antaranya, Isnan Ali, Ferry Rotinsulu, Ponaryo Astaman, dan Charis Yulianto. Rahmad malah tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut bakal bertambah.
Reaksi keras datang dari Persisam Samarinda. Tim yang baru promosi ke ISL musim depan tersebut tidak menerima jika pemainnya, M. Robi, harus absen cukup lama hanya untuk mengikuti pelatnas. "Setelah tiga bulan ini, masih ada pertandingan Pra-Piala Asia lainnya yang harus dihadapi tahun depan, apalagi jika menang. Lalu, kapan dia main untuk klub?" kata General Manager Persisam Aidil Fitri.
Dia pun mengambil sikap. Dia bakal menyurati PSSI untuk tidak mengikutsertakan Robi dalam laga bersama timnas. Jika PSSI tetap memasukan nama Robi dan penggawa Persisam lainnya, Persisam akan mencoret nama pemain tersebut. (vem/diq)