Share |

Jam Terbang Wolfgang Jadi Kendala Persiba Bantul


Status Wolfgang Pikal sebagai pelatih akademi Real Madrid ternyata tidak membuat silau manajemen Persiba. Sebaliknya, manajemen masih harus berpikir ulang untuk menggunakan tenaga pelatih berkebangsaan Austria tersebut.

Asisten Manajer Persiba Bagus Nur Edy Wijaya menjelaskan, jam terbang Wolfgang Pikal yang belum pernah melatih klub Indonesia menjadi kendala tersendiri.

"Selama ini Wolfgang Pikal memang berdomisili di Denpasar Bali. Akan tetapi, dia fokus menangani tim junior di Akademi Real Madrid Asia. Jadi, kami harus benar-benar mengetahui kualitas dan track record Wolfgang Pikal, sebelum memakainya," kata Bagus.

Dia menambahkan, jika berbicara harga kontrak, angka yang diajukan Wolfgang Pikal masih terjangkau kantong Persiba. Bahkan, Wolfgang Pikal siap menyesuaikan diri dengan anggaran yang dimiliki Persiba.

Mengenai hal ini, pihak manajemen sudah berbicara dengan General Manager (GM) Persiba Idham Samawi. Pada prinsipnya, Idham meminta kepada manajemen untuk menjajaki dan menelusuri track record Wolfgang Pikal.

"Kami menerima cukup banyak sertifikat dan lisensi kepelatihan seperti dari Lisensi B UEFA, Lisensi FA, dan KNVB Belanda. Inilah yang akan kami telusuri terlebih dahulu," terangnya.

Informasi yang dihimpun, Wolfgang sudah beberapa kali melamar tim-tim di Indonesia antara lain Persitara Jakarta Utara dan Persebaya. Namun, pengajuan ini ditolak BLI dengan alasan lisensinya belum memenuhi syarat. Di Persebaya, manajemen klub tersebut menolak lamaran Wolfgang karena dinilai belum terbukti kualitasnya.

Dijelaskan, Persiba tidak akan gegabah dalam mencari pelatih. Dia menegaskan, selain Wolfgang , beberapa nama seperti Daniel Roekito, Riono Asnan, dan Nandar Iskandar juga sudah mulai dibahas manajemen.

"Kami belum menentukan siapa pelatih yang ditunjuk. Awal Juli nanti, kemungkinan besar baru bisa diumumkan ke public. Tentu saja, setelah nama yang dimaksud telah disetujui manajemen. Kalau berbicara nilai kontrak, kami mencari pelatih berkualitas dengan harga yang terjangkau," terang dia.

Kontestan Divisi Utama dari Yogyakarta lainnya PSS Sleman sampai sekarang juga masih adem ayem. Tim berjuluk Elang Jawa ini masih menunggu pembentukan manajemen baru sebelum melangkah ke agenda berikutnya. Meski demikian, sejumlah pemain sudah menyatakan kesiapannya untuk kembali merumput bersama PSS.

"Juli mendatang, manajemen dan pelatih sudah harus terbentuk. Dengan demikian, pada Agustus tim sudah melakukan persiapan kompetisi. Kami rasa, agenda ini cukup realistis dan tidak terburu-terburu," kata Manajer PSS Rumadi.

Di samping itu, manajemen masih mencari tambahan dana untuk melunasi gaji pemain di putaran pertama kompetisi lalu. "Kami tidak akan lepas tanggung jawab. Manajemen terus berupaya mencari dana untuk memenuhi hak-hak pemain lama," tambah Direktur Keuangan PSS Samsidi. [sundoyo/sindo]
Share on Google Plus

About 12paz