- Satu
pendukung klub Arema Indonesia, yaitu Aremania, masih ditahan di
Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat (8/3/2013). Penahanan
dilakukan karena oknum Aremania tersebut kepergok membawa senjata
berbahaya.
Senjata tajam berupa pisau. Penyitaan dilakukan saat aparat kepolisian menggeledah puluhan Aremania di atas bus yang terdapat di Tol Dupak, Kamis (7/3) malam.
"Kami melakukan penggeledahan di gerbang tol Dupak 3," kata Kapolsek Asemrowo Kompol Mustofa kepada wartawan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Jumat (8/3/2013).
Mantan Kapolsek Tegalsari itu juga mengatakan, sebenarnya malam itu polisi hendak melakukan penyelamatan terhadap Aremania. Saat itu bus yang ditumpangi Aremania terjebak macet di tol Dupak. Apalagi banyak Bonek yang menunggu. Hingga akhirnya polisi mencoba mengarahkan bus tersebut lewat jalan biasa ke arah Lamongan.
Namun sebelum bus pergi, pihak kepolisian melakukan penggeledahan yang ternyata ditemukan sajam serta atribut klub Arema. Awalnya tidak ada yang mengaku. "Kalau tidak ada yang mengaku maka akan saya tinggal. Biar bus jalan tanpa pengawalan," kata petugas kepada Aremania.
Melihat di sekelilingnya banyak Bonek menanti, akhirnya pisau itu diakui oleh Mohalli (24), warga Kedung Kandang, Malang. Dia pun lantas dibawa ke mapolres guna penyelidikan lebih lanjut. "Saya membawanya pisau itu untuk berjaga-jaga," akunya Mohalli.
Kini Mohalli ditahan mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, bersama 3 rekannya yang hanya bersatus sebagai saksi. Sedangkan untuk penyitaan kaos dan syal Aremania, Mustofa menjelaskan bahwa hal itu dilakukan demi keselamatan Aremania sendiri. [gt]
Senjata tajam berupa pisau. Penyitaan dilakukan saat aparat kepolisian menggeledah puluhan Aremania di atas bus yang terdapat di Tol Dupak, Kamis (7/3) malam.
"Kami melakukan penggeledahan di gerbang tol Dupak 3," kata Kapolsek Asemrowo Kompol Mustofa kepada wartawan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Jumat (8/3/2013).
Mantan Kapolsek Tegalsari itu juga mengatakan, sebenarnya malam itu polisi hendak melakukan penyelamatan terhadap Aremania. Saat itu bus yang ditumpangi Aremania terjebak macet di tol Dupak. Apalagi banyak Bonek yang menunggu. Hingga akhirnya polisi mencoba mengarahkan bus tersebut lewat jalan biasa ke arah Lamongan.
Namun sebelum bus pergi, pihak kepolisian melakukan penggeledahan yang ternyata ditemukan sajam serta atribut klub Arema. Awalnya tidak ada yang mengaku. "Kalau tidak ada yang mengaku maka akan saya tinggal. Biar bus jalan tanpa pengawalan," kata petugas kepada Aremania.
Melihat di sekelilingnya banyak Bonek menanti, akhirnya pisau itu diakui oleh Mohalli (24), warga Kedung Kandang, Malang. Dia pun lantas dibawa ke mapolres guna penyelidikan lebih lanjut. "Saya membawanya pisau itu untuk berjaga-jaga," akunya Mohalli.
Kini Mohalli ditahan mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, bersama 3 rekannya yang hanya bersatus sebagai saksi. Sedangkan untuk penyitaan kaos dan syal Aremania, Mustofa menjelaskan bahwa hal itu dilakukan demi keselamatan Aremania sendiri. [gt]