- Pelatih tim nasional sepak bola asal Argentina Luis
Manuel Blanco benar-benar memberlakukan disiplin tinggi kepada para
pemain. Kemarin (15/3), secara mengejutkan Blanco mencoret 14 pemain
dengan alasan tidak disiplin. Namun, Badan Tim Nasional (BTN) berupaya
tetap mempertahankan para pemain.
Insiden itu bermula ketika 14 pemain izin tidak bisa mengikuti latihan
pagi. Mereka adalah Samsidar, Zulkifli Syukur, Zulham Zamrun, Hamka
Hamzah, Ahmad Bustomi, Ponaryo Astaman, Tantan, Boaz Solosa, Patrich
Wanggai, Ian Luis Kabes, Emanuel Wanggai, Ruben Sanadi, Ferinando
Pahabol, dan Ricardo Salampessy.
Sebagian besar dari mereka beralasan baru saja tiba di Jakarta. Beberapa
yang lainnya mengaku baru saja menjalani pertandingan. Namun, setelah
salat Jumat, 14 pemain tersebut disuruh pulang oleh Blanco. Alasannya,
mereka tidak memenuhi syarat untuk memperkuat Merah Putih.
"Dia bilang kami tidak disiplin. Padahal kami sudah minta izin tidak ikut latihan," kata Samsidar.
Beberapa pemain, kata Samsidar, sudah bersiap untuk pulang. Sebagian
besar berencana pulang hari ini dan besok. Sebagian lainnya ada yang
cuma mengemasi barang-barangnya. Namun, tak lama kemudian BTN berusaha
mencegah mereka pulang. BTN beralasan ada kekeliruan.
Wakil BTN Harbiansyah mengatakan, Blanco tidak mengetahui bahwa para
pemain baru saja menjalani pertandingan. Mereka masih kelelahan. Karena
itu, mereka meminta izin untuk absen. "Saya khawatir pelatih ini tidak
mengerti bola. Masak kondisi seperti ini harus dipaksa latihan,"
katanya.
Harbiansyah mengatakan, seharusnya Blanco berbicara dulu kepada pihak
BTN. "Saya curiga dia bukan pelatih. Para pemain baru saja bertanding
tidak bisa fisiknya digenjot seperti itu. Kalau pemain ISL tidak bisa
masuk, kenapa tidak semua saja dikeluarkan?" katanya.
Di bagian lain, beredar undangan Kongres Luar Biasa (KLB) abal-abal.
Beredar Undangan KLB palsu. Undangan abal-abal tersebut lengkap dengan
tanda tangan Sekjen PSSI Hadiyandra. Surat tersebut beredar di tangan
sejumlah Pengurus Provinsi Caretaker.
Padahal, Pengprov Caretaker sama sekali tidak ada dalam daftar peserta
KLB. Hal itu sesuai daftar Voter yang terlampir dalam SK Ketua Umum PSSI
nomor 32 tertanggal 8 Maret 2013.
"Saya tidak pernah mengeluarkan undangan kepada pihak-pihak yang tidak
ada di dalam list voter," kata Sekjen PSSI Hadiyandra.
Seperti diketahui, petugas sekretariat PSSI menerima surat mandat
peserta KLB dari sejumlah pengurus Pengprov Caretaker seperti Kalimantan
Timur dan Jawa Tengah. Padahal, kedua pengurus Pengprov Caretaker
tersebut tidak masuk dalam daftar Voter KLB.
Anggota Komite Eksekutif Robertho Rouw mengatakan bahwa undangan
tersebut palsu. Dia menuding ada oknum di sekretariat PSSI yang
mengirimkan dengan tujuan mengacaukan KLB.
"Itu urusan dengan bagian keamanan. Saya akan laporkan ke Kapolda kalau
ada modus-modus seperti ini untuk mengacaukan KLB," tegasnya.(fs)