Pencoretan 14 pemain Indonesia Super League oleh Pelatih Tim
Nasional, Luis Manuel Blanco mengundang polemik. Pengamat bola nasional,
Tommy Welly ikut memberikan pandangannya.
Pria yang akrab disapa
Towel itu mengaku sangat menyayangkan pencoretan tersebut. Towel begitu
biasa disapa justru mempertanyakaan kualitas sang pelatih di level
Internasional.
"Atmosfir timnas sedang bagus. Pemain ISL sudah
mau kembali bergabung. Saya sangat menyayangkan pencoretan ini. Saya
takutkan menimbulkan masalah tidak baik," ujar Towel ketika ditemui
wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (15/3/2013).
"Saya jujur
mempertanyakan CV (Curivulum Vitae) Blanco sebagai pelatih
Internasional. Seharusnya Blanco memahami kondisi pemain yang kelelahan
setelah berkompetisi," sambungnya.
Towel menambahkan seorang
pelatih modern seharusnya tidak hanya mengerti soal sepak bola saja.
Namun juga psikologis dan sosiologis dari para pemain.
"Seorang
pelatih harus mempunyai pandangan modern saat ini. Tidak hanya sepak
bola saja. Psikologis dan Sosiologis juga memainkan peran penting.
Pelatih harus peka terhadap perkembangan dan situasi pemain," tandasnya.
Seperti
diketahui, sebelumnya 14 pemain yang sempat dicoret itu dinillai Blanco
telah melakukan tindakan indisipliner karena penolakan itu dalam sesi
latihan pagi hari. Para pemain diantaranya Samsidar, Zulkifli Syukur,
Zulham Zamrun, Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi, Ponaryo Astaman, Tantan,
Boaz Solosa, Patrich Wanggai, Ian Luis Kabes, Emanuel Wanggai, Ruben
Sanadi, Ferinando Pahabol, dan Ricardo Salampessy.
(sg)