Sayangnya sesi latihan tidak bisa berjalan maksimal karena para pemain
dalam kondisi tidak fit. Tidak seimbangnya asupan nutrisi ditengarai
membuat daya tahan tubuh sejumlah pemain PSMS menurun.
Kemarin empat pemain tak terlihat dalam sesi latihan pagi. Mereka adalah
Muhammad Affan Lubis, Moise Dario, Rinaldo dan Rudi Hartono. Sebelumnya
Irvan Midin dan M Irfan sempat menderita sakit. Namun keduanya sudah
terlihat ikut berlatih kemarin. "Iya kemarin sempat sakit. Ini baru
ikut latihan lagi," ujar Irfan.
Pelatih kepala PSMS, Suimin Diharja membenarkan daya tahan tubuh
pemainnya saat ini menurun. "Memang belakangan ini tingkat kelelahan
tinggi. Daya tahan menurun, maka pemain gampang sakit," kata Suimin
kemarin.
Asupan gizi tentu saja terkait tidak rutinnya makanan tersedia di mess.
Belakangan ini dapur PSMS terkadang tidak beraktivitas. Dengan kucuran
dana yang minim kepada tim catering, menu makanan pun hanya bisa dibuat
seadanya dan tidak ideal untuk ukuran atlet.
Apalagi seharusnya sebagai pelengkap juga tersedia sari pati buah-buahan
dan minuman penambah ion. Menurut dokter tim, itu untuk mencakup 5000
kalori yang dibutuhkan para pemain untuk mengganti tenaga yang
dikeluarkan saat latihan. Sementara itu suplemen yang harusnya bisa
menjadi penambah tenaga pun tidak mampu dipenuhi tim.
Tentu saja hal ini berdampak pada program pelatih. Dengan waktu
persiapan yang tidak lama, beberapa target yang diusung belum mampu
dicapai pemain karena kelelahan.
Di satu sisi, persiapan harus terus digeber untuk mencapai hasil
maksimal. Namun Suimin tidak bisa memaksakan. Karena itu untuk
mensiasatinya intensitas latihan terpaksa dikurangi.
Uniknya, Ketua Umum PSMS, Indra Sakti Harahap malah membatasi jatah
makan untuk hari Sabtu dan Minggu, atau weekend. Waktu akhir pekan yang
memang menjadi waktu istirahat bagi pemain justru asupan gizi distop.
Dapur akan kembali mengepul Senin saat latihan kembali digelar. Kondisi
ini sudah terjadi sejak pekan lalu, saat skuad PSMS berangkat ke Sigli
menjalani laga away kontra PSAP Sigli.
Seperti latihan kemarin, dapur hanya mengepul hingga Sabtu pagi. Usai
itu, para pemain kembali harus ‘bergerilya’ untuk mencari makanan di
luar. Syukur yang berdomisili di Medan bisa pulang ke rumah
masing-masing. Namun untuk yang dari luar kota, terpaksa beli makan di
sembarang tempat.
Mereka yang menggantungkan hidupnya di mess Kebun Bunga pun terlantar
makannya saat libur latihan. Seperti Irfan, Riko Simanjuntak dan Aidun
Sastra yang berasal dari luar Medan.
"Pemain di sini banyak yang dari luar Medan seperti Karo, Siantar,
Rantau Parapat. Mending kalau mereka makan di luar, tapi kalau tidak
makan, ya kondisinya akan drop," tambah Suimin.
Liburnya tim catering saat libur latihan pun dibenarkan salah seorang
juru masak. "Ya kalau dikasih uangnya pasti kami masak. Tapi ini uang
dicicil tiap hari tidak ada untuk budget Sabtu dan Minggu. Senin baru
masak lagi," ujar Neneng, salah seorang juru masak.(dion)