Keinginan Irfan Bachdim
untuk berseragam klub Thailand Premier League (IPL) Chonburi FC, masih
harus tertunda. Penyebabnya, Irfan belum menyerahkan International
Transfer Certificate (ITC) kepada manajemen Chonburi FC.
Klub-klub
memang dilarang menurunkan pemain asing jika belum mengantongi visa
kerja atau Kitas (kartu izin tinggal sementara) dari Imigrasi dan ITC.
Tanpa
ITC, pemain dan klub bersangkutan bisa berujung pada gugatan. Sebab,
mereka memainkan pemain yang tidak sah dan masih berurusan dengan mantan
klub. ITC berfungsi sebagai tanda memutus kerja sama dengan klub lama
dan memulai dengan klub baru.
"Saya mendengar kabar jika ITC Irfan masih berada di manajemen Persema Malang.
Untuk itu, ketiga pihak tersebut (manajemen Irfan, manajemen Persema
dan manajemen Chonburi FC) harus duduk bersama agar menemukan solusi
yang tepat," ujar Penanggungjawab tim nasional Indonesia, Bernhard
Limbong.
"Namun, kalau komunikasi yang dijalankan masih alot,
PSSI siap menampung Irfan. Dia anak bangsa yang berprestasi dan rela
membela Timnas. Karena itu, PSSI akan membantu mencarikannya klub dalam
negeri," sambung Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tersebut.
Sejatinya,
Limbong mendukung rencana Irfan yang ingin menapak karir ke pentas
sepak bola luar negeri. Namun diingatkannya, Irfan mesti mengikuti
mekanisme yang berlaku.
Jika resmi bergabung dengan Chonburi FC,
maka Irfan akan menggenapi kuota pemain asing Chonburi FC yang sudah
diisi penyerang asal Nigeria Samuel Gbenga Ajayi dan Ivan Boskovic,
penyerang asal Montenegro.
"Misalnya, Irfan harus menghormati kontrak yang ada dengan Persema Malang. Sehingga, tidak asal pindah begitu saja," tukasnya.
Pihak
Chonburi FC tertarik merekrut Irfan setelah bermain impresif saat
pertandingan persahabatan melawan Suphanburi FC. Irfan dianggap memiliki
fisik prima, skill bagus dan bisa bermain sama baiknya saat menyerang
maupun bertahan. Sehingga, cocok dengan kebutuhan Chonburi FC. (zi)