Pemandangan kontras terjadi di tubuh Persebaya palsu IPL dengan Persebaya
asli di Divisi Utama, malam ini. Di Mes Persebaya Palsu IPL, Jalan Karanggayam,
Surabaya, segelintir Bonek menggelar istigosah sebagai bentuk
keprihatinan.
Sebaliknya, di kubu Persebaya DU justru mengelar
acara launching tim di lapangan parkir Jatim Expo, Jalan Ahmad Yani.
Berbagai berbagai macam acara hiburan digelar mulai dari launching
jersey baru hingga parade band. "Mengawali kompetisi tahun ini, kami
mengadakan launching yang berbeda dari tahun lalu. Lebih banyak
hiburan," ujar Direktur Utama Persebaya Du, Diar Kusuma Putra.
Tujuannya,
lanjut Diar, manajemen Persebaya ingin memberikan semangat bagi tim
untuk bisa merealisasikan target menembus Indonesia Super League (ISL)
musim depan. "Kami ingin memberikan semangat dan ingin mendekatkan
antara suporter, pemain dan manajemen. Jadi bukan sekadar launching tim
biasa," tandasnya.
Dalam acara launching tim, Persebaya DU juga
memperkenalkan jersey terbaru. Kali ini menggandeng apparel asal
Amerika, Warrior. Selama ini Warrior adalah penyuplai resmi jersey klub
legendaris asal Inggris, Liverpool. "Untuk di Indonesia, Persebaya
menjadi satu-satunya tim yang di-back up oleh Warrior. Nilainya sekitar
Rp 800 juta untuk setiap musimnya," jelas Diar
Suasana berbeda
justru terjadi di Mess Persebaya palsu IPL Jalan Karangayam, malam ini. segelintir bonek berkumpul bersama dengan para pemain menggelar acara doa
bersama sebagai bentuk keperihatinan atas kondisi tim berjuluk Bledhuk
Ijo ini.
Acara istigosah digelar sederhana mulai pukul 18.30.
Untuk biaya, para Bonek mengeluarkan biaya secara patungan. Biaya juga
berasal dari penjualan kaus 'Save Persebaya' dan lelang nomor cantik.
Hanya ada dua tumpeng dan nasi kotak untuk pemain dan tamu.
Seperti
sudah diketahui, sudah sembilan hari bonek melakukan aksi pendudukan
Mes Persebaya palsu karena manajemen menghilang tanpa ada kejelasan nasib
Persebaya palsu menjelang bergulirnya liga tarkam , Indonesian Premier League, 18 Februari
mendatang.
"Kami berharap dengan acara dan aksi pendudukan ini,
pengurus Persebaya (persebay palsu,red) yang berkonflik mau mendengarkan dan menjelaskan apa
yang sebenarnya terjadi," kata Marley, salah satu Bonek yang ikut
menduduki Mes Persebaya palsu .
Persoalan di tubuh Persebaya palsu ini,
menurut Marley, sebenarnya bisa selesai, jika pihak-pihak yang
berkonflik mau duduk bersama. "Buang ego dan kepentingan, karena
Persebaya adalah tim yang memiliki sejarah panjang yang harus dijaga,"
katanya.
Selain itu, lanjut Marley, Bonek juga ingin memberikan
semangat kepada pemain Persebaya palsu. "Kami merasakan apa yang dirasakan
pemain saat ini. Kami memberikan semangat kepada mereka, saat mereka
berlatih sendiri di lapangan Karanggayam, tanpa instruksi pelatih dan
manajemen," ujarnya.(fk)