Penanggung jawab Timnas, Bernhard Limbong meminta Djohar
Arifin Husin mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum PSSI, bila tetap
mempertahankan keputusan sepihaknya untuk menunjuk Luis Manuel Blanco
sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia.
Limbong yang dihubungi, Jumat (08/02), mengatakan bahwa penunjukkan
pelatih tersebut merupakan keputusan yang sangat tergesa gesa dari
Djohar. Menurut Limbong, penunjukkan pelatih harus melalui proses
rekomendasi komite eksekutif terlebih dahulu, dan tidak bisa diputuskan
sepihak oleh Ketua umum.
Limbong juga menambahkan, pelatih yang ditunjuk oleh Djohar tersebut
juga belum diketahui prestasi dan kapabilitasnya. Menurutnya harus ada
semacam fit and proper test untuk mengetahui kualitas pelatih, karena
menurutnya tanpa itu semua sama saja PSSI membeli kucing dalam karung.
“Proses penunjukan pelatih tidak bisa sepihak seperti itu, harus
melalui pembicaraan dengan komite eksekutif terlebih dahulu. Kita harus
lakukan semacam fit and proper test guna melihat kemampuannya. Kalau
tidak begitu sama saja beli kucing dalam karung,” jelas Limbong saat
dihubungi .
Keputusan sepihak yang diambil Djohar tersebut menurut Limbong,
justru bisa mengakibatkan permasalahan baru dalam tubuh PSSI. Terlebih
lagi menurutnya, kini PSSI sedang diawasi oleh banyak pihak karena
kisruh yang terjadi pada federasi sepak bola Indonesia.
Bahkan limbong khawatir hal ini bisa membawa PSSI kedalam jurang
kehancuran. Namun menurutnya, ia lebih memilih Djohar diturunkan
ketimbang harus melihat PSSI dibubarkan.
“Keputusan sepihak yang diambil pak Djohar justru bisa membuat
masalah baru didalam tubuh PSSI. Sekarang ini PSSI sedang diperhatikan
semua kalangan. Kalau sampai PSSI retak dari dalam, bisa bisa PSSI
dibubarkan. Kalau sampai seperti itu lebih baik Djohar saja yang
diturunkan,” tambah Limbong.(dg)