Tuan rumah Persegres Gresik United gagal mengkudeta Mitra Kukar, di Stadion Petrokimia Gresik, Jumat (8/2/2013) sore. Pasalnya, di laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) ini, Persegres menyerah 1-3 dari Mitra Kukar. Kericuhan suporter dan antarpemain pun mewarnai laga krusial ini. Di menit ke-80 terjadi keributan di lapangan yang akhirnya memicu Ultrasmanis, suporter Persegres, tersulut emosinya. Keributan ini bermula ketika Gery Setia tidak sengaja menendang ke arah perut Syamsidar. Pemain Mitra Kukar tidak terima mengerubuti Gery. Hal ini pun disusul pemain-pemain Persegres yang datang ke titik keributan. Aksi saling pukul antar pemian pun terjadi. Pemain Persegres, Riski Noviansyah memukul pemain Mitra Kukar, Ahmad Bustomi.
Ultrasmania pun terpancing emosinya dan melempar botol minuman ke arah lapangan. Lemparan itu juga terjadi di bans pemain Mitra Kukar.
Akibat insiden itu Riski dan Syamsidar diganjar kartu merah. Laga pun sempat terhenti sekitar lima menit.
Setelahnya pertandingan berlanjut dan hingga laga usai skor tetap 1-3 untuk kemenangan Mitra Kukar.
Terkait kericuhan, Ketua Panpel Pertandingan, Choirul Anam, mengungkapkan, kericuhan karena lengahnya penjagaan aparat keamanan. Khususnya di sekitaran bans tim tamu, Mitra Kukar. Ke depannya, Panpel akan menambah personel dan memperketat penjagaan di sekitaran bans pemain tim tamu.
“Kami sudah mendatangkan 634 personil (Polisi dan Tentara), namun penjagaan ini lemah di bans pemain tim tamu. Ini akan menjadi koreksi kami untuk memperbaiki sistim penjagaan,” katanya (ad)