PSSI pimpinan Ketua Umum Djohar Arifin Husin resmi menggaet seorang
pelatih dari Argentina, Luis Manuel Blanco, untuk menangani Timnas
Indonesia, Kamis 7 Februari 2013. Ada sejumlah hal janggal dalam
penunjukkan Blanco.
Keputusan PSSI untuk menunjuk Blanco sebagai
pelatih Timnas datang tak sampai 24 jam setelah Indonesia dikalahkan
Irak 0-1 pada Pra Piala Asia 2015, Rabu 6 Februari 2013. Kejanggalan
pertama adalah soal kepastian posisi Nil Maizar setelah penunjukkan
Blanco.
Djohar enggan memastikan apakah Blanco akan menangani
Timnas senior atau Timnas U-23. Ditanya mengenai nasib Nil di Timnas,
Djohar hanya mengatakan posisi keduanya masih akan dibahas dalam rapat
Komite Eksekutif (Exco). Nil sendiri belum tiba di Indonesia ketika PSSI
mengangkat Blanco sebagai pelatih Timnas.
Kejanggalan kedua
adalah penunjukkan Blanco tidak melalui rapat Exco. Padahal dalam
Statuta PSSI Artikel 37 J, disebutkan penunjukkan pelatih Timnas dan
staf pelatih lainnya harus melalui rapat Exco.
Ketika didesak
wartawan mengenai perekrutan Blanco tanpa melalui rapat Exco, Djohar
hanya menjawab singkat. "Itu urusan kami. Dan ini semua demi
Merah-Putih," papar Djohar.
Kejanggalan terakhir adalah,
pembiayaan gaji Blanco. Sebelumnya asisten pelatih Timnas, Fabio
Oliveira, mengaku bahwa gajinya dan Nil belum dibayar PSSI dalam
beberapa bulan terakhir. Ironis jika PSSI sudah menunjuk pelatih baru
ketika hak-hak Nil dan Fabio belum dipenuhi.
Mengenai gaji
Blanco, Djohar menegaskan PSSI didanai oleh sponsor atau "pihak ketiga".
Tapi, mantan Sekjen KONI itu tidak menjelaskan siapa sponsor PSSI.
Blanco
sendiri berkarier sebagai pesepakbola sejak tahun 1972 hingga 1990.
Beberapa klub pernah dibelanya yakni klub divisi satu Argentina, Lanus
Athletic Club, Toronto Metros, Tigre Athletic. Sebagai pelatih, Blanco
tercatat memulai karier kepelatihannya sejak 1991 hingga sekarang.
Terakhir, ia membesut Timnas U-20 Cina. (sf)