Persib Bandung akhirnya berhasil mendapatkan Sergio van Dijk setelah
melalui penantian yang cukup lama. Pengumuman Van Dijk sebagai pemain
anyar Persib pada Senin (11/2) malam lalu, seolah jadi akhir bahagia
dalam perjalanan panjang Maung Bandung dalam upayanya mendapatkan Van
Dijk.
Sosok striker berusia 30 tahun itu, sebenarnya sudah masuk
dalam kantong incaran Persib sejak musim 2011/2012. Namun, kala itu
masih baru sebatas wacana. Keseriusan Persib menggaet Van Dijk kian
gencar jelang bergulirnya musim 2012/2013. Pertemuan pertama Persib
dengan Van Dijk dilakukan September lalu. Van Dijk rela meluangkan
waktunya untuk menyempatkan diri datang ke Bandung untuk menemui Manajer
Persib, Umuh Muchtar serta Pelatih Djadjang Nurdjaman.
Meski
izin yang disampaikannya kepada pihak Adelaide United adalah urusan
keluarga dan mengurus keperluan administrasi proses naturalisasi. Tapi
faktanya pertemuan tersebut berdampak cukup positif pada proses
pembicaraan berikutnya yang dilakukan Persib dengan kubu Van Dijk.
Van
Dijk sendiri mengaku cukup senang akhirnya bisa mendapatkan tempat di
Persib. "Saya dikontrak dua musim di sini. Mungkin bakal lebih dari itu,
bahkan bisa saja Persib menjadi klub terakhir dalam karir sepak bola
saya," ungkap Van Dijk saat memberikan keterangan pers di Graha Persib,
Selasa (12/2/2013).
Kesuksesan Persib mendapatkan Van Dijk,
kembali mencuatkan pertanyaan. Sebab ditengah isu rasionalisasi anggaran
yang dilakukan PT. PBB musim ini. Justru Maung Bandung masih rela
mengeluarkan anggaran yang diyakini cukup besar untuk mengontrak pemain
tersubur di Liga Australia pada musim 2010/2011 tersebut.
Manajer
Persib menyebut Presiden Direktur PT. PBB, Glen Sugita sebagai tokoh
sentral dibalik kesuksesan mendatangkan Van Dijk. "Terimakasih buat Pak
Glen. Saya hanya pelaksana. Pak Glen perjuangannya luar biasa. Pokoknya
Alhamdulillah saja sekarang Sergio sudah di Persib," ucap Umuh.
Bos
besar Persib tersebut memang berjasa besar meyakinkan Van Dijk untuk
datang ke Indonesia. Dengan kemampuannya menggalang dana sponsor. Glen
mampu memenuhi nilai kontrak Van Dijk yang dikabarkan mencapai miliaran
rupiah. Sejak awal PT. PBB memang menyatakan jika proses transfer Van
Dijk ke Persib sepenuhnya didukung pihak sponsor. Lalu perusahaan mana
yang rela menggelontorkan dana besar untuk pemain yang memiliki nilai
kontrak diatas rata-rata pemain asing di Indonesia.
Perusahaan
minyak dan gas raksasa asal Amerika Serikat, North Star diyakini jadi
penyandang dana terbesar dibalik transfer Van Dijk. Indikasinya terlihat
dari mulai terbukanya perusahaan yang berbasis di Houston, Texas itu
untuk menunjukkan diri sebagai salah satu perusahaan penopang anggaran
Persib dengan memuat brand mereka dalam daftar salah satu sponsor resmi
Persib.
Terlepas dari itu, Bobotoh dan publik sepak bola nasional
pantas menyampaikan kata selamat datang kepada Van Dijk. Sebab
kehadirannya di Persib diharapkan tidak hanya berguna buat Maung Bandung
juga publik sepak bola nasional. (yr)