
Pemain kelahiran Garut 25 Mei 1992 itu, ternyata mengikuti jejak
kompatriotnya saat membela CS Vise, Yericho Christiantoko yang duluan
datang ke Arema. Berlatih di lapangan luar kompleks Stadion Gajayana,
Yandi bersama skuad berjuluk Singo Edan itu menjalani training session
pertama usai tur Pekanbaru-Jakarta.
CEO Arema Iwan Budianto menyebut, status Yandi memang sudah bukan lagi pemain CS Vise.
‘’Dia eks pemain CS Vise Belgia. Dia mundur bulan lalu. Ingin main
sepakbola di Indonesia. Karena dia masih terikat kontrak PT Cronous,
untuk sementara ikut latihan di Arema,’’ tandas Iwan .
Ungkapan sang CEO menyiratkan, Yandi masih dalam status ‘nunut’ latihan
di Arema. Meskipun, secara legalitas pemain yang biasa mengisi posisi
striker itu, tetap bisa disebut pemain Arema. PT Cronous yang membawahi 4
klub di empat negara berbeda, bisa saling bertukar pemain.
Namun, karena dia masih disebut Iwan hanya berlatih sementara di tim
pujaan Aremania ini, jelas Yandi tak bisa main di Indonesia Super League
(ISL). Belum lagi, pendaftaran pemain sudah ditutup bulan lalu. Hanya
saja, CEO yang bergaya flamboyan tersebut tak menutup kemungkinan Yandi
bakal berkostum Arema apabila transfer windows tengah musim dibuka.
‘’Itu mungkin saja. Tapi kan masih lama. Masih terlalu dini untuk bicara itu. Biar waktu yang menjawab,’’ tutur Iwan.
Sementara itu, General Manager Arema, Ruddy Widodo menyebut, sebenarnya
pemain timnas U-17 dan U-19 ini sudah datang ke Indonesia dua minggu
lalu.
Menurut Ruddy, Yandi terlebih dulu pulang ke tanah kelahirannya Garut
untuk bertemu sanak familinya. Pemain bertinggi 174 sentimeter ini,
sempat direncanakan datang ke Malang bersama rombongan tim yang sedang
tur Jakarta menghadapi Persija, Sabtu lalu di Senayan. ‘’Dia rencana
datang ke Malang bareng tim. Tapi baru kemarin dia bisa ke Malang,’’
tandas pengusaha travel ini.
Setelah Yericho, kehadiran Yandi di skuad Arema Indonesia ini disebut
Ruddy sebagai awal penting untuk bertukar pemain antara keempat klub
yang berada di bawah naungan PT Cronous.
‘’Siapa tahu, dari Arema juga bisa kirim pemain ke Uruguay, Australia
atau Belgia. Bisa Sunarto, bisa Alfarizi, atau pemain muda lainnya,’’
tandasnya.
Sementara itu, kehadiran Yandi di latihan Arema kemarin memang sempat
menjadi kasak kusuk awak media yang berada di lapangan. Kemunculannya
yang tiba-tiba bukan hanya membuat kalangan wartawan maupun suporter
yang nonton latihan bertanya-tanya. Tim pelatih sendiri juga mengaku
kaget begitu Yandi diinstruksikan ikut latihan Arema.
‘’Saya sendiri kaget ada Yandi, tapi kalau mau info jelas ya bisa ke
manajemen, yang jelas kami hanya melatih saja,’’ tutur asisten pelatih
Arema, Satia Bagdja Ijatna .
Sementara itu, sang kompatriot, Yericho Christiantoko menyambut baik
kehadiran satu dari trio Indonesia CS Vise tersebut. ‘’Kalau menurut
saya bagus bisa kedatangan Yandi. Lini depan bisa tambah tajam. Skill
punya, heading dan shooting juga punya,’’ tandas Yericho ketika
dikonfirmasi. (fi)